Kurs Hari Ini: Pelaku Pasar Menanti Data Inflasi AS, Rupiah Diprediksi Tertekan ke Rp14.250
- Rupiah berpotensi mengalami pelemahan ke level Rp14.180-Rp14.250 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini.
Pasar Modal
JAKARTA – Kurs rupiah berpotensi mengalami pelemahan ke level Rp14.180-Rp14.250 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Melemahnya rupiah tidak lepas dari ekspektasi pasar terhadap antisipasi rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2021 di Negeri Paman Sam.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menyebut IHK di AS kemungkinan masih berada di level inflasi tinggi. Hal ini kemudian membangkitkan ekspektasi pasar terhadap perbaikan ekonomi di negara adidaya tersebut.
Selain itu, rilis data inflasi ini menjadi asupan tambahan terhadap pengambilan keputusan tapering off oleh The Fed. Proyeksi tingkat inflasi yang tinggi, kata Ariston, ditopang oleh rilis data inflasi produsen pada Agustus yang mencapai 8,3% year on year (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2021 yang sebesar 7,8% yoy.
- Pengendali Taksi Blue Bird, Purnomo Prawiro Borong Saham BIRD Rp1,43 Miliar
- Indosurya Prediksi IHSG Konsolidasi, Saham SMGR, MYOR hingga WIKA jadi Pilihan
- Bogor Jadi Lokasi Favorit Pemburu Properti, Harga Jadi Pertimbangannya
“Salah satu pejabat the Fed, pimpinan area Cleveland, Loretta Mester, Jumat malam kemarin, mendukung kebijakan tapering diberlakukan di akhir tahun,” jelas Ariston kepada TrenAsia.com, Senin, 13 September 2021.
Meski begitu, kondisi COVID-19 di dalam negeri diramal bakal menahan pelemahan rupiah menjadi tidak terlalu dalam. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta kurva penyebaran COVID-19 yang melandai turut memberikan optimisme pelaku pasar terhadap Indonesia.
“Namun di sisi lain, membaiknya kasus covid di tanah air dibandingkan negara tetangga, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah,” papar Ariston.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, terdapat 3.799 kasus terkonfirmasi baru pada Minggu, 12 September 2021. Kasus aktif COVID-19 pada kemarin juga telah berkurang 5.810 kasus menjadi hanya 109.869.
Secara akumulatif, sebanyak 4,1 juta kasus COVID-19 telah terkonfirmasi di Indonesia. Tingkat kesembuhan di Indonesia mencapai 94% atau 3,9 juta kasus. Adapun 138.889 orang diketahui meninggal akibat virus corona.