Kurs Rupiah Hari Ini: Tembus Rekor 1 Juta Kasus COVID-19 Ancam Penguatan Rupiah
Analis Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto memprediksi pada perdagangan Selasa, 26 Januari 2021, rupiah berpotensi untuk melemah akibat sejumlah sentimen yang terjadi di dalam dan luar negeri. Ia menaksir, pergerakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.025 sampai Rp14.090 per dolar AS.
Industri
JAKARTA – Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Senin, 25 Januari 2021, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot ditutup menguat hingga 12,5 poin atau 0,09% menjadi Rp14.022 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.035.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini ditutup di level Rp14.082 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto memprediksi pada perdagangan Selasa, 26 Januari 2021, rupiah berpotensi untuk melemah akibat sejumlah sentimen yang terjadi di dalam dan luar negeri. Ia menaksir, pergerakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.025 sampai Rp14.090 per dolar AS.
“Saya memperkirakan mungkin bisa terkoreksi,” kata Rully kepada TrenAsia.com, Senin malam, 26 Januari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Dari luar Indonesia, pemburukan kasus pandemi COVID-19 masih jadi sentimen negatif bagi penguatan rupiah. Terutama banyak negara besar seperti AS, Jerman, Perancis, Inggris, dan Jepang kembali merestriksi kegiatan sosial.
Pengetatan aktivitas ekonomi dan sosial ini dikhawatirkan berdampak besar kepada proses pemulihan ekonomi.
Setali tiga uang, eskalasi Tanah Air, penambahan nyaris 10.000 kasus baru pada Senin, 25 Januari 2021 turut menekan pergerakan rupiah.
Seperti yang banyak diprediksi, Indonesia tak lama lagi bakal menembus angka 1 juta kasus COVID-19. Hingga kemarin malam, laman covid19.go.id mencatat terdapat 999.256 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia.
“Secara umum pandemi yang memburuk makin berdampak kepada pemulihan ekonomi yang makin terhambat,” urainya. (SKO)