Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM Pada Jumat, 5 Januari 2024
Energi

Kursinya 'Diduduki' Bahlil Lahadalia, Ini Profil dan Rekam Jejak Arifin Tasrif

  • Pria umur 71 tahun ini juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Petrokimia Gresik dan Direktur Bisnis di PT Rekayasa Industri.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Hanya kurang dari dua bulan sebelum pelantikan pemerintahan baru pada Oktober 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju.

Kali ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjadi salah satu dari tiga menteri  yang terkena reshuffle Jokowi.

Adapun posisinya ditempati oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. Sedangkan posisi Bahlil digantikan oleh Rosan Roeslani yang sebelumnya dikenal luas sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Sepak Terjang Arifin Tasrif 

Arifin Tasrif lahir di Jakarta 19 Juni 1953. Sebelum ia dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju yang menjabat sejak 23 Oktober 2019. 

Arifin mengenyam pendidikan di SMA Yayasan Pendidikan Harapan, Medan pada 1968 hingga 1971. Lulus SMA, Arifin melanjutkan kuliahnya di Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung pada tahun 1971 hingga 1977.

Sebelum menjadi Menteri ESDM, Arifin telah mendudukin beberapa jabatan strategis di pemerintahan hingga BUMN. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Ia diangkat secara resmi sebagai duta besar Republik Indonesia untuk Jepang oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Maret tahun 2017 hingga 2019.

Pada tahun 2010 Arifin diberi kepercayaan untuk memegang salah satu BUMN dan diberi posisi sebagai  Direktur Utama PT Pupuk Indonesia. Ia merupakan dirut pertama BUMN pupuk setelah holdingisasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN.

Oleh Kementerian BUMN, ia ditugaskan untuk mengkoordinasikan produksi dan distribusi lima perusahaan pupuk nasional. Perusahaan tersebut kemudian mempunyai cabangnya yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Kujang, PT Pusri Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), dan PT Petrokimia Gresik.

Pria umur 71 tahun ini juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Petrokimia Gresik dan Direktur Bisnis di PT Rekayasa Industri. 

Selain sebagai profesional, Arifin juga terlibat dalam kepengurusan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia. Ia sempat menjadi wakil ketua umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) pada 2010-2014, kemudian menjadi dewan penyantun pada 2014-2018.

Penghargaan 

Pada tahun 2011, ia menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization), atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.

Arifin menerima Anugerah Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Pemerintah Jepang pada 2023. Ia menjadi satu dari beberapa tokoh lain yang juga pernah menerima penghargaan dari Kaisar Jepang Naruhito seperti Jusuf Kalla, Ali Alatas, dan Ignasius Jonan.

Di tahun yang sama, Arifin juga memperoleh Anugerah Konservasi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Arifin dinilai telah sukses membuat Grand Strategi Energi Nasional.