Kuwait Siapkan Dana Investasi Negara Baru untuk Kembangkan Ekonomi Lokal
- Rencana tersebut oleh Pemerintah Kuwait disebut dengan Ciyada yang berarti berdaulat dalam bahasa Arab.
Ekonomi Global
KUWAIT - Kuwait berencana membentuk dana investasi negara atau sovereign fund yang baru. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan ekonomi lokal, membangun mega proyek, dan menarik dana dari investor asing dan sektor swasta, menurut rencana pemerintah dilansir dari Reuters.
Pemerintah telah menunjuk Kementerian Keuangan dan Otoritas Investasi Kuwait atau Kuwait Investment Authority (KIA) untuk mempelajari dana yang diusulkan. Rencana tersebut oleh Pemerintah Kuwait disebut dengan Ciyada yang berarti berdaulat dalam bahasa Arab.
Tidak ada indikasi nilai dana yang akan dikontrol Ciyada atau proyek spesifik apa pun yang akan dibantu pembiayaannya. Dokumen tersebut menyatakan Ciyada Development Fund akan digunakan untuk mempelopori investasi dalam negeri. Hal tersebut ditujukan untuk mendorong pembangunan ekonomi serta mendiversifikasi ekonomi Kuwait.
- Disney Cari Mitra Strategis Baru untuk ESPN
- Ingin Tahu Style Galau Era 80an? Simak 5 Lagu Lawas Ini
- Pengamat: Ungkapan Anies Soal Ketimpangan Ekonomi Terlihat dari Gelap Terang Citra Satelit Wilayah Tak Berdasar!
Melansir Reuters, Ciyada akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Kuwait, mendorong transformasi dan kemajuan di berbagai bidang pembangunan, lewat perencanaan strategis serta pelaksanaan berbagai proyek pembangunan besar, tulis dokumen tersebut.
Negara lain di kawasan timur tengah ini juga telah mengelola miliaran dana investasi negara mereka. Sebagai contoh adalah Abu Dhabi yang pada tahun 2002 membentuk Mubadala Development Co untuk mendiversifikasi ekonomi negara tersebut dengan tujuan melakukan percepatan pembangunan. Pada tahun 2016 Mubadala bergabung dengan International Petroleum Investment Co dan membentuk Mubadala Investment Co.
Selain itu, Arab Saudi juga melakukan hal yang sama dengan Dana Investasi Negara Arab Saudi sebagai landasan Visi 2030 Pangeran Mohammed Bin Salman yang berupaya membantu menghentikan ekonomi dari ketergantungannya pada pendapatan dari minyak.