<p>Investor asal Thailand Kasikorn Vision Company Limited (KVision) membeli 30,1% saham Bank Maspion milik konglomerat Alim Markus senilai Rp333,37 miliar. / Bankmaspion.co.id</p>
Industri

KVsion Akuisisi 40% Saham Bank Maspion Lewat Rights Issue Rp3 Triliun

  • Rights issue Bank Maspion diperkirakan bernilai sebesar Rp3 triliun sehingga kepemilikan saham KVision bertambah dari 30% menjadi 40%.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) milik konglomerat Alim Markus tengah menyiapkan rights issue untuk pengambilalihan saham sebesar hingga 40% oleh bank asal Thailand, Kasikorn Vision Company Limited (KVision).

Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus mengatakan, akuisisi saham dilakukan setelah KVision menyelesaikan uji kemampuan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Saat ini masih melalui uji fit and proper bank di OJK,” katanya di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.

Aksi korporasi tersebut, kata Alim, diperkirakan bernilai sebesar Rp3 triliun sehingga kepemilikan saham KVision bertambah dari 30% menjadi 40%.

Kedua perusahaan tersebut diketahui telah melakukan penandatanganan atas perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) pada 13 April 2020.

Akuisisi dari 5 Pemegang Saham

Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), akuisisi saham bank bersandi BMAS oleh KVision tersebut berasal dari lima pemegang saham.

Pertama, PT Alim Investindo sebesar 602,5 juta saham atau 13,56%. Kedua, dari PT Maspion sebesar 314,24 juta saham atau 7,07%.

Ketiga, PT Husin Investama sebesar 125 juta saham atau 2,81% dan keempat dari PT Maspion Investindo sebesar 109,37 juta saham atau 2,46%. Terakhir, dari lima pemegang saham individual sebesar 182,36 juta saham atau 4,11%.

Dengan demikian, total pengambilalihan saham BMAS pada 13 April 2020 itu mencapai 1,33 miliar lembar atau setara dengan Rp333,37 miliar dengan asumsi harga saham BMAS Rp250 per lembar.

Alim menambahkan, akuisisi saham ini dilakukan untuk mengembangkan sistem digital Bank Maspion, mulai dari perbankan digital hingga pembayaran digital.

“Pengembangan digital akan menjadikan perbankan lebih efisien karena tidak perlu melakukan ekspansi pembukaan cabang secara besar-besaran,” ungkapnya. Menurutnya, hal itu dapat menekan biaya perusahaan sehingga dapat dialokasikan untuk penyaluran kredit. (SKO)