Laba BCA Naik 7 Persen Jadi Rp7 Triliun pada Kuartal I-2021
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak laba bersih sebesar Rp7 triliun, tumbuh 7,0% secara year on year (yoy).
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak laba bersih sebesar Rp7 triliun, tumbuh 7,0% secara year on year (yoy).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melaporkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 3,3% yoy menjadi Rp14,1 triliun. Di sisi lain, pendapatan non-bunga berkurang menjadi Rp4,9 triliun, atau turun 14,5% yoy.
“Ini karena pendapatan non-bunga pada kuartal I-2021 sebagian besar didorong oleh keuntungan tidak berulang (one-off gain) dari penjualan portofolio reksa dana,” kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis 22 April 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp19,1 triliun atau terkoreksi 2,0% yoy, sementara laba bersih tumbuh 7,0% yoy menjadi Rp7,0 triliun.
Selaras dengan peningkatan pembiayaan, fasilitas kredit untuk bisnis naik hingga 6% yoy. Meski demikian, total kredit BCA terkoreksi menjadi Rp586,8 triliun per Maret 2021.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat naik 14,6% yoy menjadi Rp849,4 triliun. Sementara itu, deposito berjangka meningkat 12,2% yoy menjadi Rp193,6 triliun.
Adapun, total aset tumbuh 12,1% yoy menjadi Rp1.090,4 triliun di akhir Maret 2021. Selanjutnya, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 24,5%, serta likuiditas tetap memadai dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 65,2%.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 1,8%, dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar 1,6%.
Sebagai tambahan, rasio pengembalian terhadap aset (return on asset/ROA) tercatat sebesar 3,1%, dan rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 15,8%. (LRD)