<p>Mitra Driver Gojek menunggu customer di dekat logo Bank Jago di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Perbankan

Laba Bersih Bank Jago (ARTO) Naik 24 Persen jadi Rp50 Miliar pada Kuartal III-2023

  • Pendapatan bunga bersih Bank Jago sepanjang kuartal III-2023 mampu mendongkrak laba bersih menjadi Rp50,29 miliar.

Perbankan

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) sukses mencatatkan kinerja keuangan positif pada kuartal III-2023. Hal ini tercemin dari pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang mampu mendongkrak laba bersih emiten perbankan digital itu. 

Merujuk laporan keuangan ARTO yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat, 27 Oktober 2023, sepanjang kuartal III-2023, pendapatan bunga bersih Bank Jago berada di angka Rp1,2 triliun atau melesat 22,91% secara tahunan. 

Margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) Bank Jago pada September 2023, berada di presentase 9,97%, dari yang semula 10.47% pada September 2022.

Pendapatan bunga bersih Bank Jago sepanjang kuartal III-2023 mampu mendongkrak laba bersih menjadi Rp50,29 miliar. Angka ini melonjak 24% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp40,57 miliar. 

Selain didongkrak oleh pendapatan bunga bersih, laba bank juga didorong oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income) yang menanjak dua kali lipat dari Rp8,9 miliar menjadi Rp17,87 miliar.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menjelaskan, pada sembilan bulan awal tahun ini, perseroan telah mengucurkan kredit sebesar Rp10,9 triliun atau bertumbuh sebesar 33% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Aset bank pun naik 21% secara tahunan menjadi Rp19,12 triliun.

Pada saat ini, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) bruto Bank Jago menurun dari level 2,1% pada September 2022 menjadi 1,15% di September 2023. Selain itu, NPL nett juga mengalami penurunan dari 0,95% pada September 2022 menjadi 0,14% pada bulan September 2023.

“Dalam penyaluran kredit, kami masih mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. Namun yang terpenting, kami mampu menjaga pertumbuhan bisnis tetap sehat dengan memperhatikan potensi risiko yang ada,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya. 

Salah satu kolaborasi terbaru Bank Jago, yakni meluncurkan sebuah tabungan yang menggabungkan sistem perbankan dan dompet digital GoPay, bagian dari GoTo Financial. Kerja sama ini diharapkan dapat mendongkrak nasabah anyar utamanya masyarakat yang unbanked, sekaligus mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK). 

Sementara dari perspektif pendanaan, Bank Jago berhasil mengumpulkan DPK sebesar Rp10,3 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 41% dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu, dana murah, seperti DPK yang tergolong dalam Current Account Saving Account (CASA), mendominasi komposisi DPK dengan porsi sebesar 73%. 

Asal tahu saja, hingga akhir kuartal III-2023, jumlah nasabah telah terkumpul sebanyak 9 juta, termasuk 7,4 juta nasabah yang memanfaatkan aplikasi Jago untuk mendukung pendanaannya. Hal ini membuat jumlah pengguna aplikasi Jago meningkat sebanyak 3,2 juta orang, menunjukkan pertumbuhan sebesar 76% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperkuat kolaborasi dengan ekosistem digital,” tutup Arief.