Laba Bersih Bank Mandiri Melonjak hingga 61,7 Persen, Kinerja Harga Saham Turut Terdongkrak
- Pada kuartal II-2022, Bank Mandiri mencatat laba bersih sebesar Rp20,2 triliun, dan pencapaian itu turut dipengaruhi oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 19% secara tahunan atau year-on-year (yoy) ke angka Rp41,8 triliun dan pendapatan nonbunga yang tumbuh 1% yoy ke posisi Rp16,1 triliun.
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 61,7% secara tahunan pada kuartal II-2022 sehingga kinerja harga sahamnya pun turut terdongkrak.
Pada kuartal II-2022, Bank Mandiri mencatat laba bersih sebesar Rp20,2 triliun, dan pencapaian itu turut dipengaruhi oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 19% secara tahunan atau year-on-year (yoy) ke angka Rp41,8 triliun dan pendapatan nonbunga yang tumbuh 1% yoy ke posisi Rp16,1 triliun.
Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan atau PPOP Bank Mandiri berada di angka Rp35,4 triliun dengan pertumbuhan 22% yoy.
- Pertamina Rombak Jajaran Direksi Subholding Hulu, Ini Daftar Barunya
- Ada Potensi Besar di Buton, Jokowi Bakal Setop Impor Aspal 2 Tahun Lagi
- AFPI Laporkan Dugaan Replikasi 28 Fintech oleh Pinjol Ilegal ke Mabes Polri
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1,32 kuadriliun dengan pertumbuhan 12,8% yoy sementara rasio dana murah (CASA ratio) bank-only tercatat sebesar 75% dengan pertumbuhan 179 basis poin dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Kemudian, Bank Mandiri mencatat loan-to-deposit ratio (LDR) sebesar 85,7% dengan penurunan 17 basis poin dibandingkan kuartal II-2021.
Aset yang dimiliki Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1,78 kuadriliun dengan peningkatan 13% yoy sementara total kredit mengalami pertumbuhan 12,2% yoy ke angka Rp1,14 kuadriliun.
Selanjutnya, rasio antara total beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) bank-only Bank Mandiri berada di level 55,3% dengan penurunan 1.381 basis poin yoy.
Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) dari Bank Mandiri berada di level 23,03% dengan peningkatan 791 basis poin yoy. Sementara itu, net interest margin (NIM) perseroan berada di posisi 5,37% dengan pertumbuhan 32 basis poin yoy.
Biaya kredit atau cost of credit Bank Mandiri berada di posisi 1,42% dengan penurunan 83 basis poin yoy, sedangkan loan at risk (LaR) menempati level 14,79% dengan penurunan 612 basis poin yoy.
Kemudian, non-performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah berada di level 2,42% dengan penurunan 66 basis poin yoy sementara NPL coverage berada di persentase 253%.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri menurun sebanyak 74 basis poin ke posisi 18,2%.
- Mulai Ramai Diminati, Medco Energi (MEDC) Disebut Tertarik Beli 10 Persen PI Shell di Blok Masela
- Pertamina Angkat Bicara Terkait Pertalite yang Dinilai Lebih Boros
- Punya Follower Instagram 300 Juta, Lionel Messi Sekali Posting Dapat Rp39,85 Miliar
Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa perseroan mencatat kinerja harga saham yang cukup baik yang merupakan cerminan dari persepsi pasar dan kinerja keuangan yang solid.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 September 2022, harga saham Bank Mandiri berada di posisi Rp9.350 perlembar saham, dan angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 33,1% jika dibandingkan penutupan perdagangan di akhir Desember 2021 sebesar Rp7.025 perlembar saham.
"Peningkatan harga saham Bank Mandiri terhitung sejak akhir tahun 2021 lalu mencapai 33,1% secara year-to-date (YTD), atau lebih tinggi dari performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat sebesar 8,1%," ujar Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu, 28 September 2022.
Darmawan pun mengatakan bahwa kinerja keuangan Bank Mandiri yang solid tercermin dari ROE yang terus membaik berkat kinerja laba bersih yang cukup moncer.