Ilustrasi bank.
Perbankan

Laba Bersih Bank Sampoerna Meroket 43 Persen Jadi Rp26,3 Miliar

  • Menurut Henky Suryaputra, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, kenaikan laba tersebut terutama disokong oleh kinerja baik fungsi intermediasi bank tersebut.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna mengumumkan pencapaian positif pada kuartal pertama tahun 2024. Laba bersih mereka mencapai Rp26,3 miliar, menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 43% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Henky Suryaputra, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, kenaikan laba tersebut terutama disokong oleh kinerja baik fungsi intermediasi bank tersebut. 

Pendapatan operasional non-bunga juga terus berkembang, menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan laba. Pada akhir Maret 2024, total penyaluran kredit Bank Sampoerna naik sebesar 13,2% secara year-on-year (yoy), mencapai Rp11,6 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sampoerna juga mengalami peningkatan sebesar 15% menjadi Rp12,9 triliun hingga akhir Maret 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,2 triliun. 

Volume transaksi baik di cabang maupun secara digital juga mencapai angka yang signifikan, mencapai lebih dari Rp40 triliun hanya pada kuartal pertama tahun ini saja.

“Volume transaksi yang kami fasilitasi mencapai lebih dari Rp40 triliun,” ujar Henky dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Juga: Mau Ambil Kredit? Pahami Dulu Jenis-jenis Suku Bunga di Bank

Henky menekankan bahwa kinerja keuangan yang baik ini dicapai dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan didukung oleh struktur keuangan yang sehat. 

Bank Sampoerna selalu mengantisipasi kemungkinan kesulitan yang mungkin dihadapi oleh debitur pada beberapa kuartal ke depan. Oleh karena itu, pada kuartal pertama tahun 2024, bank meningkatkan beban penyisihan penurunan nilai kredit hingga 35% menjadi Rp 75 miliar.

Kualitas kredit Bank Sampoerna pun membaik, dengan rasio pinjaman bermasalah bruto terhadap keseluruhan pinjaman (non-performing loan/NPL) sebesar 3,8%, relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,9%.

Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Sampoerna mencapai 28,8%, jauh melampaui minimal yang direkomendasikan oleh regulator. Rasio pinjaman terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) berada di level 90,6%. 

Profitabilitas Bank Sampoerna membaik pada kuartal I-2024, menunjukkan peningkatan dengan rasio imbal ekuitas (Return on Equity/ROE) naik menjadi 3,4% dari 2,4% pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta rasio imbal balik aset (Return on Asset/ROA) yang mencapai 0,8%, meningkat dari 0,7%.