Suasana pengunjung saat menyaksikan sejumlah stan dalam BCA Expoversary 2023 yang diselenggarakan selama 23-26 Februari 2023 secara hybrid di ICE BSD, Tangerang Selatan. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Laba Bersih BBCA Kuartal III-2024 Diprediksi Naik 13 Persen, Target Saham Capai Segini

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) siap merilis kinerja keuangan kuartal III-2024 pada minggu ketiga bulan Oktober ini. Seiring dengan itu, sejumlah analis memperkirakan bahwa emiten perbankan swasta ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) siap merilis kinerja keuangan kuartal III-2024 pada minggu ketiga bulan Oktober ini. Seiring dengan itu, sejumlah analis memperkirakan bahwa emiten perbankan swasta ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

Analis Bloomberg Intelligence, Sarah Jane Mahmud dan Alison Hor, melaporkan bahwa BBCA diprediksi akan tetap menjadi salah satu bank paling menguntungkan di Asia Tenggara. Hal ini semakin diperkuat dengan prediksi kinerja yang positif setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 6% pada September 2024.

“BCA kemungkinan akan terus mencatat pertumbuhan kredit yang kuat, bersama dengan bank-bank lain di Indonesia, setelah pemotongan suku bunga mendadak oleh bank sentral pada bulan September,” dikutip dari laporan Bloomberg pada Kamis, 17 Oktober 2024. 

Diperkirakan, laba perusahaan akan naik sebesar 11% tahun ini dan 10% pada tahun 2025, dengan pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 9%-10%, didukung oleh rencana infrastruktur pemerintah.

Selain itu, margin bunga bersih (NIM) BCA meningkat sebesar 42 basis poin tahun ini akibat penurunan suku bunga. Hal ini disebabkan oleh penurunan suku bunga deposito yang lebih cepat dibandingkan dengan suku bunga kredit.

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya yang dipublikasi pada Rabu, 16 Oktober 2024, kemarin, memperkirakan laba bersih BBCA kuartal ketiga tahun melejit 13,5%, menjadi Rp41,33 triliun. 

Selain itu, BRI Danareksa Sekuritas juga merekomendasikan saham BBCA dibandingkan para perbankan jumbo lainnya dengan target saham mencapai target harga Rp12.400 per saham. Ini artinya, investor mempunyai peluang return cukup tinggi karena saham tersebut masih di angka Rp10.675 per saham. 

Namun, analis dari Samuel Sekuritas memperingatkan bahwa saham BBCA berpotensi mengalami aksi profit taking dari para investor, mengingat kinerja sahamnya yang sudah melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data RTI Business hingga perdagangan siang ini pukul 11.35 WIB, saham BBCA tercatat melonjak 13,26% sepanjang tahun ini, sementara IHSG secara year-to-date hanya menguat 6,11%.

Kendati begitu, Samuel Sekuritas juga bilang BBCA mendapat keuntungan dari pemangkasan suku bunga acuan BI pada semester II-2024 karena memiliki rasio dana murah alias CASA tertinggi dibandingkan dengan bank lain.

Kredit Korporasi dan UKM Masih Tumbuh Positif

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan bahwa kredit untuk sektor korporasi, komersial, dan UKM dapat terus tumbuh positif dan dengan prinsip kehati-hatian, seiring dengan pelonggaran likuiditas serta penurunan suku bunga acuan BI. 

Ia bilang hingga Agustus 2024, total kredit BBCA secara bank only tercatat tumbuh 16% YoY, mencapai Rp843 triliun. Salah satu faktor pendorongnya adalah penyaluran kredit untuk mendukung program hilirisasi pemerintah.

“Kedepan, BCA akan terus mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, sesuai dengan dinamika makroekonomi domestik maupun global,” ungkapnya belum lama ini. 

Dengan proyeksi pertumbuhan yang solid dan potensi return yang menjanjikan, saham BBCA tetap menjadi pilihan menarik bagi investor, meskipun terdapat potensi aksi profit taking dalam waktu dekat.