Laba Bersih BNI (BBNI) Cetak ATH, Simak Rekomendasi dan Target Sahamnya
- Laba bersih BNI (BBNI) tertinggi sepanjang sejarah. Bagaimana prospek dan target saham di tengah kinerja yang moncer ini?
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp20,9 triliun pada 2023. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 14% secara tahunan dibandingkan perolehan laba tahun buku 2022, yakni sebesar Rp18,48 triliun.
Prestasi ini dianggap sangat positif lantaran jumlah laba bersih menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah BBNI atau all time high (ATH). Bahkan, nominal tersebut sukses melesat 91,74% dari jumlah laba pada tahun buku 2021, yakni Rp10,9 triliun.
Asal tahu saja, laba bersih BBNI pada tahun buku 2020 sempat terkoreksi nyaris 80% akibat pandemic Covid-19, sehingga perbankan yang identik dengan warna oranye ini hanya mampu mengumpulkan laba bersih sebesar Rp3,28 triliun.
- Jaga Stabilitas Harga Beras, BI DIY Sarankan Langkah Ini untuk Pemerintah
- Sah! Jokowi Berikan Gelar Jenderal Kehormatan ke Prabowo
- Selain Prabowo, Inilah Tokoh-Tokoh Penerima Jenderal Kehormatan
Jumlah tersebut anjlok tajam jika dibandingkan dengan tahun buku 2019, di mana laba bersih mencapai Rp15,36 triliun dengan pertumbuhan yang minim dibandingkan dengan laba bersih tahun buku 2018, yakni sebesar Rp15,01 triliun. Lantas bagaimana prospek dan target saham di tengah laba bersih yang kian moncer itu?
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyatakan bahwa BBNI telah berhasil mencatat kinerja yang sangat baik pada tahun 2023, mencapai laba bersih tertinggi sepanjang sejarah (ATH).
Keberhasilan kinerja BNI ini diprediksi akan memberikan dorongan bagi potensi saham BBNI untuk terus meningkat, terutama jika tren suku bunga menurun dan pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan.
“BNI terus mencatat pertumbuhan potofolio kredit yang baik dan ikut konsisten juga meningkatkan portofolio hijau serta didukung dengan efisiensi. Ini semua dapat meningkatkan apresiasi pada kinerja dan saham BBNI,” jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu, 28 Februari 2024.
- Saham Garuda Indonesia (GIAA) Menguat Usai Tersengat Fakta Ini
- Soal Fluktuasi Harga Saham, Humpuss Maritim (HUMI) Uraikan Proyeksi Laba Bersih
- IHSG Sesi I Negatif, Saham BRIS, MEDC dan INCO Top Gainers LQ45
Sepanjang 2023, emiten bersandikan saham BBNI ini berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp695,08 triliun, naik 7,57% year-on-year (YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp646,19 triliun.
Dari segi portofolio kredit hijau, BBNI terus berusaha meningkatkan prestasinya. Pada tahun 2023, pembiayaan dalam kategori tersebut mencapai Rp67,9 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,6% dari posisi pada Desember 2022.
Sementara itu, Mochamad Amin Nurdin, Senior Faculty LPPI, menambahkan bahwa keberhasilan BNI didukung oleh peningkatan konsistensi dalam pertumbuhan kredit, aset, dan pertumbuhan NIM yang terjaga.
"Selain itu, transformasi yang dilakukan oleh BNI juga berjalan dengan baik, yang mendukung pertumbuhan bisnis yang positif dan lebih sehat," demikina papar pria yang akrab disapa Amin ini.
Dia menyatakan bahwa saham BBNI juga mencatat rekor tertinggi pada tahun 2023. Tren positif yang serupa diperkirakan akan terjadi lagi tahun ini karena banyak program berkelanjutan dari perseroan.
Amin menekankan bahwa momentum positif di pasar saham dapat meningkatkan apresiasi investor terhadap BBNI, yang saat ini memiliki indikator keuangan seperti rasio kecukupan modal, NIM, dan pendapatan non-bunga yang positif.
"Selain itu, Manajemen BNI berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, sehingga kapitalisasi perusahaan juga akan baik dan tercermin dari peningkatan harga saham," tambahnya.
Trading Plan
Berdasarkan data IDX Mobile pada perdagangan Rabu, 27 Februari 2024, pukul 10:36 WIB, saham BBNI berada di level Rp5.975 per saham. Nominal tersebut melemah 0,42% dari harga pembukaannya Rp5.950 per saham. Selama sesi tersebut, saham ini bergerak di kisaran Rp5.950-6.000 per saham.
Meskipun terjadi pelemahan, jika mengacu data perdagangan selama satu bulan terakhir, saham BBNI masih menguat 10,14%, dan bahkan data perdagangan tiga bulan terakhir saham ini masih bertaji di zona hijau sebesar 15,46%.
Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan kepada para investor agar mengalokasikan modalnya ke saham-saham perbankan plat merah daripada saham BUMN non-perbankan, semisal emiten kontruksi yang tengah restrukturisasi.
"Ibaratnya begini, daripada menunggu kepastian yang lama, lebih baik masuk yang sudah pasti seperti di saham-saham perbankan BUMN," jelas perusahaan efek tersebut dalam risetnya baru-baru ini.
Menurut mereka, saham perbankan plat merah lebih tangguh dan memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Di samping itu, dalam waktu dekat akan memasuki musim pembagian dividen, yang dapat meningkatkan daya tarik pelaku pasar terhadap saham perbankan.
Oleh karena itu, mereka merekomendasikan kepada investor yang ingin membeli saham BBNI berada di support Rp5.800 per saham dengan target harga di Rp6.225 per saham. Mengacu data perdagangan hari ini, investor yang membeli saham BBNI sekarang berpotensi cuan sekitar 4,18%.