<p>PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) / Dok. KBI</p>
Industri

Laba Bersih BUMN Kliring Berjangka Indonesia Tumbuh 40 Persen Menjadi Rp43,9 Miliar pada Semester I-2021

  • PT Kliring Berjangka Indonesia Persero) berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga 40,6% year on year (yoy).

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – PT Kliring Berjangka Indonesia Persero) mencatatkan peningkatan kinerja keuangan sepanjang semester I-2021. Pada paruh pertama tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga 40,6% year on year (yoy).

Laba bersih Kliring Berjangka naik dari Rp31,2 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp43,9 miliar pada semester I-2021. Raihan laba bersih dipicu oleh pertumbuhan positif pendapatan perseroan.

Kliring mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 6,27% yoy dari Rp72,8 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp77,4 miliar pada semester I-2021.

Ketidakpastian yang menghantui perdagangan berjangka akibat pandemi COVID-19 disikapi perseroan dengan melancarkan strategi baru. Direktur Utama (Dirut) Kliring Berjangka Fajar Wibhiyadi menyatakan bakal melakukan efisiensi secara ketat sepanjang tahun ini.

Selain mengantisipasi dampak COVID-19, langkah ini ditempuh demi mencapai target pertumbuhan laba bersih sepanjang 2021 sebesar 20% yoy. Kliring Berjangka mematok target laba bersih sebesar Rp79,7 miliar atau lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp66,4 miliar.

“Tekanan pandemi ini membuat kami memutuskan untuk penerapan efisiensi dan menjamin kliring bisa berjalan seperti biasa, termasuk dalam proses registrasi resi gudang,” ucap Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima Trenasia.com, Senin, 19 Juli 2021.

Sebagai gambaran, Kliring Berjangka mampu mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 31% sepanjang tahun lalu. Laba bersih Kliring Berjangka naik dari RP  Rp50,3 miliar pada 2019 menjadi Rp66,4 miliar. 

Sementara itu, pendapatan operasional Kliring Berjangka tercatat sebesar Rp154 miliar atau meningkat 36,9% dibandingkan 2019 yang hanya Rp112 miliar. Lalu, untuk perdagangan berjangka komoditi, volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta yang dikliringkan perseroan pada 2020 mencapai 9.446.122,4 lot.

“Perseroan telah berhasil melewati tahun yang diselimuti pandemi ini dengan berbagai upaya transformasi serta inovasi, ini yang kami lanjutkan di tahun 2021,” jelas fajar.