Jajaran direksi PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN).
IKNB

Laba Bersih CFIN Tahun Lalu Melonjak 60 Kali Lipat, Sekarang Malah Anjlok 80 Persen

  • Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan laba bersih ini adalah turunnya pendapatan. Pada semester I-2024, pendapatan CFIN tercatat sebesar Rp922,64 miliar, turun 33,8% dibandingkan dengan Rp1,39 triliun pada semester I-2023.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mengalami penurunan laba bersih yang signifikan sebesar 80,26% secara year-on-year (yoy) pada paruh pertama tahun 2024. 

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, CFIN mencatat kenaikan laba bersih hingga 6.344% yoy pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit yang dirilis di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan ini membukukan laba bersih sebesar Rp128,21 miliar, jauh di bawah perolehan pada periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp649,65 miliar.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan laba bersih ini adalah turunnya pendapatan. Pada semester I-2024, pendapatan CFIN tercatat sebesar Rp922,64 miliar, turun 33,8% dibandingkan dengan Rp1,39 triliun pada semester I-2023. 

Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan lain-lain yang mencapai 71,98%. Pada semester pertama tahun lalu, CFIN mencatat penerimaan kembali piutang yang dihapus buku sebesar Rp586,23 miliar, sedangkan pada semester pertama tahun ini hanya sebesar Rp25,29 miliar.

Selain penurunan pendapatan, beban perusahaan juga mengalami kenaikan. Beban CFIN meningkat 35% menjadi Rp763,2 miliar pada semester I-2024, dibandingkan dengan Rp563 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kenaikan beban ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya biaya tenaga kerja yang mencapai Rp196,7 miliar, serta beban bunga dan biaya pembiayaan lainnya yang mencapai Rp156,8 miliar.

Dari sisi aset, CFIN mencatatkan jumlah aset sebesar Rp10,2 triliun pada akhir semester I-2024, naik 3,6% dibandingkan dengan Rp9,91 triliun pada akhir Desember 2023. 

Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan naik 5,3% secara year to date (ytd) menjadi Rp4,61 triliun. Adapun jumlah ekuitas tercatat naik tipis 2,3% sejak awal tahun menjadi Rp5,64 triliun.

Baca Juga: Pinjaman Fintech P2P Lending Tumbuh Lebih Tinggi Dibanding Multifinance dan Perbankan

Perbandingan dengan Semester I-2023

Pada semester I-2023, CFIN mencatat kinerja yang sangat impresif, yang mana laba Perseroan melonjak hingga 6.344,84% yoy.

Pada periode tersebut, Clipan Finance mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp649,64 miliar, naik 6.342,71% yoy dibandingkan semester I-2022 yang hanya mencapai Rp10,08 miliar.

Pertumbuhan laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan yang signifikan. Pendapatan Clipan Finance tumbuh 95,37% yoy menjadi Rp1,39 triliun pada semester I-2023, naik dari Rp714,19 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya pembiayaan konsumen yang berkontribusi sebesar Rp591,93 miliar, tumbuh 18,20% yoy dari Rp500,41 miliar pada semester I-2022.

Namun demikian, beban perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 19,95% yoy menjadi Rp562,99 miliar pada semester I-2023, dibandingkan Rp703,3 miliar pada semester I-2022. 

Beban terbesar berasal dari bunga dan pembiayaan yang mencapai Rp110,23 miliar, meningkat 32,83% yoy dari Rp82,98 miliar pada semester I-2022.

Selain itu, beban tenaga kerja juga mengalami peningkatan sebesar 8,28% yoy menjadi Rp168,68 miliar, naik dari Rp155,77 miliar pada semester I-2022.

Selain kinerja positif tersebut, Clipan Finance juga mencatat peningkatan jumlah aset. Total aset tumbuh sebesar 14,17% ytd menjadi Rp9,18 triliun pada semester I-2023, dibandingkan Rp8,04 triliun pada Desember 2022.

Dari sisi permodalan, Clipan Finance mencatatkan ekuitas yang meningkat sebesar 4,89% ytd menjadi Rp5,36 triliun pada semester I-2023, dibandingkan Rp5,11 triliun pada Desember 2022.