Laba Bersih CIMB Niaga Capai Rekor Tertinggi, Rp2,87 T Dibagikan sebagai Dividen
- CIMB Niaga melalui RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih.
Korporasi
JAKARTA - Sebanyak Rp2,87 triliun dari laba bersih PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang angkanya mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah akan dibagikan sebagai dividen bagi pemegang saham untuk tahun buku 2022 yang akan didistribusikan pada 10 Mei 2023.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CIMB Niaga yang digelar Senin, 10 April 2023.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, seiring dengan peningkatan laba bersih perseroan, CIMB Niaga melalui RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp2,87 triliun yang setara dengan 60% dari laba bersih.
Pada tahun buku 2021, CIMB Niaga membagikan dividen sebesar Rp2,3 triliun dengan rasio pembayaran 60% seperti halnya tahun buku 2022.
Sementara itu, sisa laba bersih tahun buku 2022 akan disimpan sebagai laba ditahan untuk membiaya kegiatan perseroan.
- BTN Siapkan Uang Tunai Rp25,8 Triliun untuk Libur Lebaran 2023
- Alasan Coldplay Tak Kunjung Konser di Indonesia
- Permintaan Garmen dan Tekstil Global Menurun, Trisula Textile (BELL) Optimis Penjualan Tumbuh 22 Persen Tahun Ini
Untuk diketahui, pada tahun 2022, CIMB Niaga meraup laba bersih sebesar Rp5,09 triliun dengan kenaikan 24,35% dibanding tahun sebelumnya.
Disampaikan oleh Lani, kenaikan laba bersih hingga menyentuh pencapaian tertinggi sepanjang masa ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat, kualitas aset, dan pengelolaan beban operasional yang baik.
"Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan laba persaham naik menjadi Rp202,21 perlembar. Dengan pencapaian ini, laba bersih CIMB Niaga dalam lima tahun terakhir tumbuh secara rata-rata di posisi double-digits 10% pertahun," ujar Lani melalui keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Selasa, 11 April 2023.
Kenaikan laba bersih CIMB Niaga pada tahun buku 2022 ditopang oleh kenaikan kredit dan pembiayaan yang bertumbuh 9,4% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp199 triliun, yang utamanya berasal dari pertumbuhan pada kredit corporate banking sebesar 12,1% dan consumer banking sebesar 11,8%.
Sementara laba bersih merangkak naik, aset CIMB Niaga pada tahun 2022 terpantau menurun 1,29% dari Rp310,78 triliun pada 2021 menjadi Rp306,75 triliun pada 2022.
Seiring dengan terjadinya penurunan nilai aset, liabilitas perseroan pun menurun 2,2% dari Rp267,39 triliun pada 2021 menjadi Rp261,47 triliun pada 2022.
Dengan demikian, ekuitas CIMB Niaga pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp45,27 triliun dengan peningkatan 4,3% dari Rp43,38 triliun.