<p>Nasabah melakukan transaksi melalui mesin ATM di gerai CIMB Niaga Ditigal Lounge, Mal Gandaria City, Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Laba Bersih CIMB Niaga Naik 28 Persen jadi Rp4,9 Triliun pada Kuartal III-2023

  • Peningkatan laba CIMB Niaga didorong oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai angka Rp10,18 triliun.
Perbankan
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil mencetak kinerja keuangan positif pada kuartal III-2023. Hal ini tercemin dari laba bersih konsolidasi yang terdongkrak 28,95% secara tahunan, menjadi Rp4,9 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp3,8 triliun. 

Melansir keterangan resmi perseroan yang dipublikasikan pada Jumat, 27 Oktober 2023, peningkatan laba CIMB Niaga didorong oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai angka Rp10,18 triliun. Nominal itu melesat 2,14% secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp9,97 triliun. 

Selain pendapatan bunga bersih, terdongkraknya laba CIMB Niaga juga diakibatkan berkurangnya beban operasional perseroan sebanyak 19,7%, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,97 triliun menjadi Rp3,99 triliun. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan dari sisi intermediasi, penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 5,2% secara tahunan menjadi Rp205,6 triliun atau dibulatkan Rp205,5 triliun di luar pembiayaan Salam. 

Asal tahu saja, akad Salam merupakan perjanjian pembiayaan perbankan Syariah berupa transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

Lani menyebut, tingkat pertumbuhan tertinggi kredit CIMB Niaga ada dalam sektor Small Medium Enterprise (SME) yang mencapai 8,1% year-on-year (yoy), diikuti oleh Corporate Banking dengan pertumbuhan sebesar 6,0% yoy, dan Consumer Banking dengan pertumbuhan 5,9% yoy.

Selanjutnya, sektor kredit retail CIMB Niaga, pertumbuhan dikontribusikan terutama oleh Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang mencatat pertumbuhan sebesar 11,5% yoy, sementara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh sebesar 2,7% yoy.

Lani menegaskan, saat ini rasio kredit bermasalah (NPL) gross CIMB Niaga telah menunjukkan peningkatan kinerja dengan presentase 2,4% pada Kuartal III-2023. Angka itu membaik jika dibandingkan denga periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 3,6%. 

“Di tengah kondisi yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas," beber Lani dalam keterangan tertulisnya, pada Jumat, 27 Oktober 2023. 

Dijelaskan dari perspektif himpunan dana, CIMB Niaga mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp235,3 triliun pada Kuartal III-2023, dengan rasio dana murah (CASA) mencapai 66,7%.

Sementara itu, pertumbuhan CASA CIMB Niaga tercatat sebesar 4,5% yoy. Itu artinya, perseroan sukses memperkuat hubungan dengan nasabah dan meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan digital dari CIMB Niaga.

“Ke depan fokus utama CIMB Niaga masih sama dengan strategi yang dijalankan sebelumnya, yaitu memperluas basis nasabah dan memperkuat portofolio CASA, memastikan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong digital engagement yang lebih baik untuk masa depan,” bebernya.

Lani juga memaparkan bahwa saat ini kecukupan modal atau capital adequacy aatio (CAR) dan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) oleh CIMB Niaga masing-masing mencapai presentase 23,8% dan 86,4% pada Kuartal III-2023. 

Ia juga menyampaikan bahwa aba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri atau rasio return on equity (ROE) CIMB Niaga mencapai 15,4% pada Kuartal III-2023. Nominal ini mengalami peningkatan dari 12,9% yoy dibandingkan tahun sebelumnya.

Lani menambahkan, per 30 September 2023, total aset konsolidasian CIMB Niaga tembus Rp329,1 triliun atau bertumbuh sebesar 7,2% yoy. Tak dipungkiri atas pencapaian tersebut semakin mengukuhkan perbankan yang identic warna merah menyala ini sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.