<p>(Kiri-kanan) Direktur Utama PT Temas Tbk, Faty Khusumo, Komisaris Independen PT Temas Tbk, Theo Lekatompessy, Direktur PT Temas Tbk, Ganny Zheng, dan Direktur PT Temas Tbk, Inge Supatra usai menggelar RUPST Tahun Buku 2020, Jakarta, 11 Juni 2021</p>
Korporasi

Laba Bersih Hanya Rp50 Miliar, TMAS Bagikan Deviden Rp250 Miliar

  • PT Temas Tbk (TMAS) akan membagikan dividen tunai sebanyak Rp250 miliar. Keputusan ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 pada Jumat, 11 Juni 2021.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten pelayaran angkutan barang, PT Temas Tbk (TMAS), akan membagikan dividen tunai sebanyak Rp250 miliar. Keputusan ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 pada Jumat, 11 Juni 2021.

Direktur Utama TMAS Faty Khusumo mengatakan komposisi jumlah pembagian dividen tunai itu terdiri atas Rp50 miliar yang disisihkan dari laba bersih tahun 2020. Sedangkan, sebanyak Rp200 miliar diambil dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya pada tahun buku 2020.

“Salah satu keputusan disetujui oleh pemegang saham dalam RUPST ini adalah pembagian dividen tunai dengan total sebesar Rp250 miliar. Jadi per lembar saham yang akan diterima adalah sebesar Rp43,82 per lembar,” ujarnya dalam kegiatan paparan publik di Jakarta, Jumat 11 Juni 2021.

Direktur Keuangan Temas Ganny Zheng mengungkapkan volume muatan pada tahun 2020 turun 1,2% year-on-year (yoy) menjadi 426.367 TEUs dibandingkan dengan tahun 2019.

Sementara itu, perseroan mencatat penurunan laba bersih 48,11% yoy menjadi Rp52,2 miliar pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp100,6 miliar.

Menurutnya, penurunan harga average bahan bakar minyak (BBM) sebesar 27% selama tahun lalu turut memberikan kontribusi pada laba perseroan. Meskipun begitu, kenaikan harga BBM yang telah melonjak hingga 80% pada tahun ini menjadi risiko yang harus dihadapi perseroan.

Proyeksi Perseroan 2021

Ganny bilang, perseroan akan mengembangkan digitalisasi pada 2021. Hal ini sebagai bentuk upaya perseroan untuk bertahan di era globalisasi.

Bahkan, kata dia, langkah strategi ini telah dilakukan perseroan sejak tahun lalu dengan melahirkan nomenklatur baru yang fokus pada pengembangan digitalisasi tersebut.

Ia menyebut, digitalisasi pelayaran perlu dikembangkan sejalan dengan implementasi yang dilakukan pemerintah terkait sistem satu pintu national logistic ecosystem (NLI).

Sehingga, pengembangan digitalisasi yang dilakukan perseroan dipercaya dapat meningkatkan kontribusi yang lebih terhadap keuntungan bagi para pemegang saham.

“Ini adalah kunci bagi Temas bagaimana ke depannya kita bisa survive dan memberikan kontribusi yang lebih terhadap margin atau profit untuk pemegang saham,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Ganny, perseroan juga melihat adanya growth globalization di mana banyak sekali barang-barang yang harus diangkut dari dan ke Indonesia. Sebagai negara terdapat ketiga di dunia, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam perdagangan dunia.

“Jadi banyak sekali barang-barang yang diekspor atau diimpor dari dan ke Indonesia. Itu salah satu yang kita lihat ke depan di mana kita ingin berpartisipasi di dalam pengakutan barang di luar dan dalam negeri,” tutur dia.

Berikutnya, perseroan juga berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha di dalam pelayaran dan kepelabuhanan yang akan diimplemetasikan dengan penambahan kapasitas kapal.

Pada 2020, perseroan telah melakukan pendirian anak usaha di bidang kepelabuhanan untuk memperoleh peluang di pelabuhan domestik.

“Kita yakin dengan pertumbuhan ekonomi ke depan, kepelabuhanan pasti akan menjadi salah satu kontribusi ekonomi yang cukup besar. Di samping itu, kita melihat keperluan dari pada depo peti kemas. Itu yang sedang kita lakukan dengan anak usaha kita PT Temas Depot untuk meningkatkan pendapatan perseroan,” pungkasnya. (LRD)