<p>Manajemen emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) / Istimewa</p>
Korporasi

Laba Bersih Harum Energy (HRUM) Melonjak Capai Rp3,6 Triliun di Kuartal III-2022

  • PT Harum Energy Tbk (HRUM) hingga kuartal III-2022 membukukan laba bersih senilai US$237,43 juta atau setara Rp3,67 triliun (kurs Rp15.555 per dolar AS).

Korporasi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) hingga kuartal III-2022 membukukan laba bersih senilai US$237,43 juta atau setara Rp3,67 triliun (kurs Rp15.555 per dolar AS).

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu, 2 November 2022, laba bersih HRUM meroket 532,54% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$37,53 juta atau setara dengan Rp586,8 miliar.

Hingga akhir September 2022, HRUM mencatatkan pendapatan senilai US$702,79 juta atau setara dengan Rp10,9 triliun. Posisi tersebut naik 241,91% dari pendapatan pada periode yang sama tahun 2021 yang ada diangka US$205,54 juta atau Rp3,21 triliun.

Jika dirinci, pendapatan HRUM didominasi kontrak dengan pelanggan senilai US$692,93 juta atau Rp10,8 triliun dan pendapatan sewa senilai US$9,85 juta atau Rp154 miliar.

Adapun penjualan batu bara ke pasar ekspor turut mendominasi pendapatan HRUM, yakni mencapai US$618,93 juta atau setara dengan Rp9,6 triliun. Sementara penjualan batu bara ke pasar lokal sebesar US$73,99 juta atau setara dengan Rp1,15 triliun

Seiring naiknya pendapatan, beban perseroan juga turut terkerek. Beban pokok pendapatan naik 156% menjadi US$265,56 juta atau Rp4,1 triliun dari sebelumnya US$103,74 juta atau setara dengan Rp1,6 triliun.

Adapun liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar US$231,28 juta atau setara dengan Rp3,61 triliun, naik dibandingkan kuartal IV-2021 sebesar US$223,95 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun.

Adapun ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi US$976,93 juta atau Rp15,2 triliun dari US$650,67 juta atau Rp10,1 triliun pada kuartal IV-2021.

Dengan demikian, aset perseroan tercatat mencapai US$1,2 miliar setara Rp18,8 triliun, naik dari posisi akhir tahun 2021 sebesar US$874,6 juta setara Rp13,7 triliun.