PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)
Korporasi

Laba Bersih Indonesian Tobacco (ITIC) Kuartal III-2023 Turun 2,34 Persen

  • Di tengah penurunan laba bersih, pada kuartal III-2023, Indonesian Tobacco (ITIC) berhasil membukukan total penjualan tembakau sebesar Rp221,15 miliar.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

hingga kuartal III-2023, berhasil mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan pendapatan, meskipun laba bersih perusahaan mengalami penurunan ringan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diunggah Selasa, 24 Oktober 2023, laba bersih ITIC pada kuartal ketiga tahun ini mengalami penurunan tipis 2,34% menjadi Rp18,86 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp19,31 miliar. 

Kendati begitu, pada kuartal ketiga tahun ini, emiten produsen olahan tembakau itu berhasil membukukan total penjualan sebesar Rp221,15 miliar. Nominal tersebut melesat 6,25% secara tahunan dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp207,6 miliar.  

Apabila dirincikan, total penjualan lokal ITIC pada kuartal ketiga 2023 sebesar Rp224,26 miliar dan ekspor Rp715,71 juta. Nominal penjualan itu telah dikurangi biaya retur dan diskon sebesar Rp3,83 miliar.

Sementara itu, jika dicermati pada aspek segmen geografis, kontribusi terbesar penjualan tembakau ITIC berasal dari wilayah Papua yang mencapai Rp156,35 miliar, diikuti oleh Nusa Tenggara dengan nilai Rp37,52 miliar, serta Kalimantan sebesar Rp30,01 miliar. Sedangkan segmen lainnya tidak dijabarkan secara spesifik. 

Untuk konteks penjualan ekspor, negara Malaysia menjadi yang terbesar membeli olahan tembakau ITIC, yakni sebesar Rp404,8 juta. Selanjutnya, disusul negara Singapura sebesar Rp289,17 juta, dan Jepang sebesar Rp21,73 juta. 

Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok ITIC pada kuartal ketiga tahun ini tercatat berada di angka Rp165,65 miliar. Nominal ini naik sebanyak 10,53%, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sejumlah Rp149,86 miliar.

Akibatnya, laba bruto perusahaan mengalami penurunan ringan sebesar 3,88%, mencapai Rp55,49 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang sejumlah Rp57,73 miliar. 

Diketahui jumlah kas dan bank pada akhir kuartal III-2023 di ITIC mencapai Rp708,36 juta. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang sebesar Rp702,04 juta.

Di sisi lain, dari segi neraca, total aset ITIC juga mengalami penurunan menjadi Rp543,72 miliar hingga 30 September 2023, dibandingkan dengan jumlah pada periode 31 Desember 2022 yang sebesar Rp553,20 miliar. 

Saat ini, liabilitas ITIC mengalami penurunan menjadi Rp165,10 miliar, dibandingkan dengan akhir tahun 2022 yang jumlahnya mencapai Rp188,88 miliar. Lalu, ekuitas perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp378,61 miliar, dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang sebesar Rp364,32 miliar.

Sebagai informasi ITIC merupakan bisnis manufaktur dan usahanya berfokus pada pengolahan daun-daun tembakau menjadi produk jadi berupa tembakau IRIS dalam kemasan atau diistilahkan dalam istilah internasional nya sebagai Roll Your Own Tobacco Product atau yang dalam istilah di pasaran adalah Tembakau Linting Sendiri atau Tembakau Shag dan dikemas dalam kemasan kantong dalam gramasi.

Dalam kemasannya berisi tembakau yang sudah diolah dan berasa serta dilampiri buku kertas rokok yang nantinya oleh konsumen dipergunakan untuk menggulung tembakaunya menjadi rokok. Asal tahu saja, produk tembakau ITIC ini dikemas dalam kemasan dengan berat gramasi dan dilekatkan Pita Cukai Negara dengan ketentuan yang berlaku.