<p>Ilustrasi industri pertambangan. / Pixabay</p>
Korporasi

Laba Bersih Kuartal I-2021 Anjlok 44 Persen, BUMN Bukit Asam Lakukan Efisiensi Keuangan

  • Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk membukukan penurunan kinerja pada kuartal I 2021. Pendapatan emiten berkode PTBA ini pada kuartal I susut 22% year on year (yoy) dibandingkan kuartal I 2020.

Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Emiten batu bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) membukukan penurunan kinerja pada kuartal I-2021. Pendapatan emiten berkode PTBA ini pada kuartal ini susut 22% year on year (yoy) dibandingkan dengan kuartal I-2020.

Pendapatan PTBA merosot dari Rp3,99 triliun pada kuartal I-2021 dari sebelumnya Rp5,12 triliun pada kuartal I-2020. Kinerja keuangan perusahaan sedikit tertolong berkat adanya penurunan beban pokok yang susut menjadi Rp2,97 triliun dari sebelumnya Rp3,59 triliun pada kuartal I-2020.

Direktur Utama PT Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengungkapkan efisiensi menjadi acara PTBA menjaga arus keuangan di tengah bisnis yang loyo akibat pandemi COVID-19. Selain beban pokok, biaya umum dan administrasi berkurang 19% yoy menjadi Rp339,33 miliar pada kuartal I 2021.

Maka, laba bruto PTBA pada kuartal I-2021 mencapai Rp1,02 triliun atau turun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,52 triliun. 

Dengan demikian, laba bersih PTBA susut hingga 44,58% yoy dari Rp903,25 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp500,5 miliar pada kuartal I-2021. Laba per saham PTBA hingga akhir Maret 2021 terpantau berada di angka Rp45 per lembar saham.

Meski pendapatan menurun, PTBA berhasil menambah 2% nilai asetnya hingga akhir Maret 2021. Total aset PTBA tumbuh dari Rp24,1 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp24,5 triliun pada kuartal I-2021.

Pos keuangan PTBA semakin ringan usai mencatatkan penurunan liabilitas. Perusahaan melaporkan liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,72 triliun dan libilitas jangka panjang Rp3,24 triliun.

Maka, total liabilitas PTBA hingga akhir Maret 2021 tercatat berada di angka Rp6,96 triliun. Capaian itu lebih baik ketimbang posisi liabilitas perusahaan di akhir 2020 yang mencapai Rp7,12 triliun.

Ekuitas perusahaan mampu tumbuh tipis menjadi Rp17,56 triliun pada kuartal I-2021 dari sebelumnya Rp16,9 triliun pada akhir 2020. Maka, debt to equity ratio (DER) PTBA pada kuartal I-2021 tercatat sebesar 0,3 kali. Itu artinya, modal bersih perusahaan masih 70% lebih banyak ketimbang pos liabilitasnya.

Target PTBA Tahun Ini

Suryo mengungkapkan perusahaan bakal coba mendongkrak produksi volume batu bara dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 29,5 juta ton pada tahun ini. Adapun realisasi produksi hingga akhir Maret tercatat sebesar 4,5 juta ton.

Sementara itu, target kenaikan penjualan yang dipatok PTBA tahun ini adalah sebesar 30,7 juta ton. Target itu lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya 26,1 juta ton. Sementara itu, realisasi penjualan batu bara pada kuartal I 2021 tercatat sebesar 5,9 juta ton. (LRD)