UNTR
Korporasi

Laba Bersih Kuartal I-2024 United Tractors (UNTR) Turun 15 Persen, Ini Biang Keroknya

  • Penurunan laba bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) sejalan dengan pendapatan kuartal I-2024 yang turun 7% menjadi Rp32,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp34,9 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten kontraktor tambang PT United Tractors Tbk (UNTR) baru saja melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2024 dengan pencapaian laba bersih dan pendapatan yang kurang moncer. 

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI, pada Selasa, 30 April 2024, emiten bersandikan UNTR membukukan laba bersih Rp4,5 triliun sepanjang kuartal I-2024, atau menurun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp5,3 triliun.

Penurunan laba bersih anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) sejalan dengan pendapatan kuartal I-2024 yang turun 7% menjadi Rp32,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp34,9 triliun.

“Disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara,” kata Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis dalam keterangannya dalam keterbukaan informasi BEI dikutip pada Selasa, 30 April 2024. 

Lebih rinci, kata Sara, ranah bisnis mesin konstruksi, tercatat penurunan signifikan dalam penjualan alat berat merek Komatsu sebesar 37%, menyusut menjadi 1.126 unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1.791 unit. 

“Pendapatan UNTR dari penjualan suku cadang dan layanan pemeliharaan alat berat sepanjang tiga bulan pertama tahun ini juga tergelincir sebesar 11%, menurun menjadi Rp2,6 triliun dari Rp3 triliun,” jelasnya.  

Tidak hanya itu, penjualan Scania merosot dari 218 unit menjadi 87 unit, sementara penjualan produk UD Trucks juga tergelincir dari 89 unit menjadi 32 unit. Sara bilang penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan permintaan, khususnya di sektor pertambangan.

Selain itu, pendapatan dari unit bisnis di sektor mesin konstruksi mengalami penurunan sebesar 22%, mencapai Rp8,3 triliun dibandingkan dengan Rp 10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Misalnya, unit usaha UNTR yang bergerak dalam kontraktor penambangan, dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Hingga triwulan pertama tahun 2024, unit bisnis ini mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 13,3 triliun, meningkat 14% dari Rp 11,7 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Peningkatan ini terjadi seiring dengan volume produksi batu bara yang naik 21%, dari 27 juta ton menjadi 32 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) yang meningkat 17%, dari 245 juta bcm menjadi 286 juta bcm. Rasio stripping rata-rata juga turun menjadi 8,9x dari 9,2x.

Di sisi lain, unit bisnis UNTR yang berfokus pada pertambangan batu bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencatatakan total penjualan batu bara hingga triwulan pertama tahun 2024 mencapai 4 juta ton, termasuk 0,8 juta ton batu bara kokas, mengalami peningkatan sebesar 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.

Meskipun demikian, pendapatan bersih dari unit bisnis pertambangan batu bara ini turun 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, dari Rp10,5 triliun menjadi Rp8,3 triliun, disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual batu bara.

Sementara itu, unit bisnis pertambangan emas dan mineral lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 8%, mencapai Rp1,8 triliun. Peningkatan ini sebagian besar dipicu oleh kenaikan harga jual rata-rata emas sebesar 14%, dari US$ 1.896 per ons menjadi US$ 2.165 per ons.

Kemudian, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) merupakan perusahaan publik yang beroperasi dalam sektor jasa konstruksi. Sebanyak 87,7% sahamnya dimiliki oleh PT Karya Supra Perkasa (KSP), sebuah anak perusahaan dari United Tractors.

Hingga triwulan pertama tahun 2024, unit bisnis industri konstruksi mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 535 miliar, meningkat 55% dibandingkan dengan Rp 345 miliar pada triwulan pertama 2023. Namun, ACST juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 42 miliar, naik dari rugi bersih Rp 30 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari lantai bursa, saham UNTR pada perdagangan Selasa, 30 April 2024, pukul 10:30 WIB terpantau menguat tipis 0,20% ke level Rp24.950 per saham. Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di rentang Rp24.550-25.000 per saham.