ATM Maybank Indonesia
Korporasi

Laba Bersih Maybank Indonesia Naik 16 Persen pada Kuartal III-2023, Ini Pemicunya

  • Kinerja keuangan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) pada kuartal III-2023 menunjukan hasil positif. Laba bersih terdongkrak 16 persen secara tahunan.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) berhasil membukukan laba bersih konsolidasi Rp1,24 triliun pada kuartal III-2023. Laba tersebut naik 16,98% secara tahunan dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,06 triliun.

Melansir publikasi Maybank Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 01 November 2023, kenaikan laba bersih perbankan dengan kode emiten BNII itu didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang naik 4,8% secara tahunan menjadi Rp5,57 triliun. 

Adapun, pertumbuhan NII ini sejalan dengan membaiknya pendapatan yang didorong oleh kenaikan saldo rata-rata kredit atau average loan balances sebesar 4%. Selain itu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Maybank pun menguat 23 basis poin (bps) menjadi 5% pada September 2023.

Tak hanya itu, Maybank Indonesia juga berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan fee dari global markets 60,4% menjadi Rp139 miliar. Di sisi lain, pendapatan fee selain global markets naik 4,7% menjadi Rp1,29 triliun.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, selama periode sembilan bulan tahun 2023, kondisi perekonomian Indonesia terus menunjukkan kecenderungan positif, didukung oleh penguatan pasar domestik.

"Faktor ini telah turut mendorong pertumbuhan yang kuat pada portofolio bisnis kredit ritel dan kredit segmen SME (small medium enterprise) kami," kata Taswin dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Kamis, 02 November 2023. 

Taswin menyatakan bahwa, dari perspektif intermediasi, Maybank Indonesia berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah senilai Rp112,42 triliun. Jumlah ini mencatatkan kenaikan hampir 1% secara tahunan.

Lalu, pertumbuhan kredit layanan keuangan komunitas (CFS) Maybank Indonesia mencapai 8,9%, mencapai total Rp71,70 triliun. Pertumbuhan yang signifikan terjadi baik pada kredit ritel maupun non-ritel. 

Kredit CFS ritel menunjukkan peningkatan sebesar 13,3%, mencapai Rp42,75 triliun. Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan otomotif anak perusahaan sebesar 23,9% dan bisnis kartu kredit & KTA yang meningkat 21,5%.

Di sisi lain, kredit CFS non-ritel mengalami kenaikan sebesar 3,1%, mencapai Rp28,95 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh kredit ritel SME yang tumbuh 6,2% dan bisnis perbankan korporat yang tumbuh 2,6%. Namun, kredit global banking mengalami penurunan sebesar 10,8%, berdampak pada pertumbuhan total kredit yang disalurkan oleh bank.

Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan aset sebesar 3,42%, mencapai Rp170,05 triliun selama kuartal III-2023. Penilaian kualitas aset juga menunjukkan perbaikan, terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross dari 3,45% pada September 2022 menjadi 3,25% pada September 2023. 

Lalu, rasio NPL nett bank ini juga menurun dari 2,53% menjadi 2,07%. Sementara, dari segi pendanaan, Maybank Indonesia berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp114,5 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 7%. 

Sedangkan dana murah, seperti current account saving account (CASA) yang dikumpulkan Maybank Indonesia, juga mengalami peningkatan sebesar 1,5%, dengan rasio terhadap DPK mencapai 49,1% pada bulan September 2023.