Laba Bersih Melonjak hingga 169 Persen pada 2022, IPCC Berpotensi Bagikan Dividen Rp80-Rp113 Miliar
- Pada tahun 2022, IPCC mencatat laba bersih sebesar Rp161,72 miliar, melonjak dari Rp60,05 miliar yang dibukukan pada tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA - Dengan pencapaian laba bersih tahun 2022 yang melonjak hingga 169,29% secara tahunan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berpotensi bagikan dividen sekitar Rp80-Rp113 miliar.
Pada tahun 2022, IPCC mencatat laba bersih sebesar Rp161,72 miliar, melonjak dari Rp60,05 miliar yang dibukukan pada tahun sebelumnya.
Pencapaian laba bersih tersebut melebihi prediksi manajemen perseroan yang sebelumnya memperkirakan angka sekitar Rp130-150 miliar.
Melonjaknya laba bersih IPCC pada tahun 2022 didukung oleh naiknya pendapatan hingga 40,58% secara year-on-year (yoy) dari Rp516,84 miliar menjadi Rp726,57 miliar.
- Meski Dianggap Menguntungkan, Ini 5 Risiko Profesi Influencer yang Harus Dipertimbangkan
- Uni Eropa Berang Bank Wilayahnya Masih Cari Duit Di Rusia
- 3 Alasan Utama Mengapa Anda Tidak Boleh Tidur di Samping Ponsel Saat Malam Hari
Pendapatan tersebut dikontribusi dari segmen pelayanan jasa terminal yang naik 40,35% yoy menjadi Rp671,07 miliar dan pelayanan jasa barang yang pendapatannya meningkat 18,06% yoy menjadi Rp38,43 miliar.
Selain itu, kontribusi dari pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha dan pengusahaan tanah, bangunan, air, dan listrik (TBAL) yang masing-masing berkontribusi Rp8,81 miliar (+76,9% yoy) dan Rp8,25 miliar (+614,99% yoy).
Saat ini, manajemen IPCC masih melakukan diskusi internal dalam menentukan besaran dividen yang keputusannya akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang rencananya akan diselenggarakan pada 27 Juni 2023.
Adapun nama-nama pemegang saham yang dapat hadir dalam RUPST tersebut adalah para pemilik saham yang tercatat pada 31 Mei 2023 pukul 16.00 WIB.
Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi mengatakan, pembagian dividen ini merupakan apresiasi dari manajemen kepada para pemegang saham loyal yang telah mendukung pencapaian IPCC.
Peningkatan kinerja IPCC sepanjang 2022 pun dikatakan Sugeng telah memberikan sentimen positif pada harga saham perseroan.
Untuk diketahui, menurut data RTI Business yang diakses Senin, 19 Juni 2023 pukul 12.00 WIB, saham IPCC telah terkerek naik 24,56% sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd) dan tengah menempati posisi Rp710 perlembar dalam penutupan sesi pertama perdagangan hari ini.
- 5 Kebiasaan yang Membuat Anda Jadi Money Magnet
- Konglomerat Anthoni Salim Masuk Grup Bakrie Lagi, Kini Giliran Saham DEWA
- Teguh Boentoro Kepercayaan Anthoni Salim yang Masuk Darma Henwa (DEWA)?
"Untuk besaran (dividen), memang untuk saat ini belum dapat kami sampaikan karena masih dalam tahap pembahasan dan nantinya akan diputusukan dalam RUPS Tahunan akhir bulan ini. Kita tunggu saja. Yang jelas, tentunya diharapkan yield-nya bisa lebih baik dari imbal hasil deposito sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham IPCC," kata Sugeng melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Senin, 19 Juni 2023.
Menilik historis pembagian dividen perseroan, besaran persentase pembagian dividen IPCC berkisar antara 50% hingga 70% dari laba bersih.
Dengan demikian, IPCC berpotensi untuk membagikan dividen sekitar Rp80-Rp113 miliar. Sebelumnya, perseroan pun telah membagikan dividen interim sebesar Rp22,71 miliar atau setara dengan Rp12,49 perlembar pada awal tahun ini.