Aktifitas petani sawit di perkebunan kawasan Pangkalan Bun Kalimantan Selatan. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Laba Bersih Naik 3,8 Persen, Pulau Subur (PTPS) Janji Bagikan Dividen Interim pada Bulan Ini

  • Pengumuman pembagian dividen interim termasuk mengejutkan, karena emiten berkodekan PTPS ini baru saja IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober lalu.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) berjanji membagikan dividen interim pada Desember bulan ini. Pembagian itu didasari oleh kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sekaligus peningkatan laba bersih perseroan sebesar 3,8% pada kuartal III-2023. 

Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur Pulau Subur, Felix Safei bahwa pihak direksi PTPS telah mengajukan usulan rencana pembagian dividen interim dan saat ini telah memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris.

Namun, Felix belum dapat mengumumkan jumlah nilai dividen interim yang akan dibagikan kepada para investor. Pengumuman pembagian dividen interim termasuk cepat, karena emiten berkodekan PTPS ini baru saja menggelar hajatan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober lalu.  

"Pembagian dividen interim tunai akan dilakukan pada Desember 2023 seiring dengan adanya peningkatan permintaan produk sawit dan turunannya secara umum," ujarnya dalam keterangan resmi, pada Selasa, 5 Desember 2023. 

Sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan harga referensi CPO untuk periode 1-15 Desember 2023 sebesar US$ 795,14 per metrik ton. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,94% dibandingkan dengan periode 30 November 2023 yang sebesar US$ 750,54 per metrik ton.

Selain adanya kenaikan harga CPO, kata Felix, hingga kuartal III 2023, PTPS berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp21,8 miliar. Jumlah tersebut menandai peningkatan sebesar 3,8% Year-on-Year (YoY). 

Felix juga menyebut bahwa kinerja penjualan dan laba secara historis telah mengalamai kenaikan yang sangat signfikan khususnya dalam 5 tahun terakhir. Dia menambahkan bahwa pihaknya cukup optimis akan terus berkembang di masa depan, didukung oleh rencana ekspansi dalam pembangunan pabrik baru. "Untuk laba usaha kami targetkan Rp29 miliar hingga akhir 2023 dan Rp67 miliar untuk pendapatan," jelas Felix. 

Pabrik baru yang tengah dibangun PTPS adalah pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 10 ton per jam di Banyuasin, Sumatera Selatan. Saat ini, proyek tersebut telah mencapai tahap penyelesaian perizinan dan akan beroperasi pada tahun depan. “PTPS sedang terkonsentrasi memilih kontraktor atau vendor mesin untuk pabrik dan diperkirakan PKS akan mulai beroperasi pada awal kuartal IV 2024," imbuhnya.

Sebagai informasi, merujuk data IDX Mobile, pada penutupan perdagangan 5 Desember 2023, harga saham PTPS mencapai Rp192 per saham atau menguat sebesar 13,61% dari harga pembukaan perdagangan yang berada di angka Rp170 per saham.

Adapun untuk frekuensi transaksi saham PTPS menembus angka 18.000 ribu dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 251 juta lembar saham. Sedangkan nilai transaksi (turnover) emiten kelapa sawit itu tembus Rp47,8 miliar, dengan market cap mencapai Rp416,2 miliar.