Ilustrasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
IKNB

Laba Bersih Sarana Multi Infrastruktur Turun 3,7 Persen Walau Pendapatan Naik

  • Padahal, SMI berhasil mencatatkan pencapaian positif pada tahun 2023 dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,8%.
IKNB
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), yang lebih dikenal sebagai PT SMI, berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp2,08 triliun selama tahun 2023. Angka tersebut menunjukkan penurunan 3,7% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,16 triliun.

Padahal, SMI berhasil mencatatkan pencapaian positif pada tahun 2023 dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,8%. 

Darwin Trisna Djajawinata, Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, mengungkapkan bahwa pendapatan Perseroan mencapai Rp7,6 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,2 triliun. 

Menurut Darwin, turunnya laba di tahun ini karena pada tahun 2022, SMI melalukan divestasi Jasamarga Semarang Batang.

Menurut Darwin, keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh karyawan PT SMI, yang mereka sebut dengan sebutan "SMIers". 

Darwin juga mengakui bahwa dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan, turut berkontribusi dalam pencapaian ini. 

Namun demikian, ia menegaskan bahwa Perseroan tidak berpuas diri dan berkomitmen untuk terus tumbuh dan meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang.

“Kami tentunya berbahagia dengan pencapaian kinerja kami tahun lalu, yang kembali mencatat pertumbuhan pendapatan. Ini tak lepas dari jerih payah SMIers, serta tak lupa juga dukungan dari para stakeholders. Tapi tentu kami tidak puas sampai di sini, karena kami berkomitmen untuk terus tumbuh, dan bisa lebih baik lagi di tahun ini”, jelas Darwin melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Kamis, 28 Maret 2024.

Selain pertumbuhan pendapatan, pendapatan kotor Perseroan juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 21,4% dari tahun sebelumnya. 

Pada tahun 2023, pendapatan kotor mencapai Rp3,8 triliun, meningkat dari Rp3,1 triliun pada tahun 2022. Selama tahun 2023, PT SMI aktif dalam pembiayaan dan investasi infrastruktur dengan total proyek senilai Rp727,3 triliun. 

Total komitmen pembiayaan sepanjang tahun mencapai Rp137,7 triliun, sementara jumlah pembiayaan dan investasi yang belum lunas mencapai Rp91,3 triliun. 

Gross Disbursement Perseroan pada tahun 2023 mencapai Rp15,3 triliun, termasuk di dalamnya pembiayaan kepada Badan Usaha sebesar Rp15 triliun dan kepada Pemerintah Daerah sebesar Rp 255 miliar.

Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad, menyatakan bahwa Perseroan telah menyiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk menjadi fokus pada tahun ini. 

Menurut Edwin, Perseroan akan meningkatkan portofolio pada sektor-sektor ekspansi yang dianggap sebagai sektor underserved seperti air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi.

“Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portfolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi”, ujar Edwin.

Selain itu, PT SMI akan menguatkan transformasi publik melalui Program Loan, strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute. 

Penguatan organisasi juga akan dilakukan, termasuk program global secondment ke Bank Dunia untuk Cross Learning Program terkait pembiayaan publik. 

Dalam konteks transisi energi, Perseroan akan memperkuat perannya sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager. 

PT SMI juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Peran Perseroan juga akan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya melalui skema KPBU Unsolicited.