Aplikasi Seabank perbankan digital besutan induk Shopee
Korporasi

Laba Bersih Seabank Meroket 1485 Persen pada Kuartal III-2023, Ini Pemicunya

  • PT Seabank Indonesia sukses mencatat laba bersih sebesar Rp220,89 miliar pada kuartal III-2023. Angka ini meroket 1.485,42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - PT Seabank Indonesia baru saja mengumumkan laporan keuangan positif pada kuartal III-2023. Hal ini tercemin dari laba bersih dan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Incomen (NII) yang masing-masing melonjak dibandingkan periode tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan Seabank kuartal III-2023 yang dikutip TrenAsia, pada Senin, 13 November 2023, laba bersih perbankan digital besutan induk e-commerce Shopee ini meroket 1.485,42% menjadi Rp220,89 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp13,93 miliar. 

Diketahui kenaikan laba bersih Seabank pada kuartal ketiga tahun ini didorong oleh NII yang melonjak 85,67% year-on-year (yoy) menjadi Rp4,44 triliun pada September 2023, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu Rp2,39 triliun.

Selain kenaikan pendapatan bunga bersih, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Seabank juga mengalami kenaikan 153 basis poin (bps) ke level 18,75% pada kuartal III-2023, dari sebelumnya 17,22%.

Di samping itu, bank yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi berhasil mencatatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp62,77 miliar selama sembilan bulan pertama tahun ini, mengalami peningkatan sebesar 7,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan lainnya melonjak sebesar 537,45% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai Rp256,38 miliar pada kuartal III-2023, dari sebelumnya hanya Rp40,22 miliar pada kuartal III-2022.

Pertumbuhan laba bersih juga didorong oleh penurunan beban tenaga kerja sebesar 8,53%, mencapai Rp177,93 miliar pada bulan September 2023, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp194,52 miliar per September 2022. 

Lalu, dari segi efisiensi, Seabank berhasil menurunkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 430 bps, mencapai tingkat 95,3% dari sebelumnya yang mencapai 99,6%. Itu artinya, penurunan BOPO ini menunjukkan peningkatan efisiensi dalam operasional perbankan.

Sementara itu, rasio profitabilitas Seabank menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini tercemin dari imbal hasil aset atau return on asset (ROA) mengalami peningkatan sebesar 110 bps, mencapai 1,2% dari sebelumnya yang hanya 0,1%. Selanjutnya, imbal hasil ekuitas atau return on equity/ROE) meningkat sebanyak 494 bps, mencapai 5,62% dari sebelumnya yang sebesar 0,68%. 

Meskipun penyaluran kredit Seabank pada kuartal III-2023 sebesar 2,87% secara tahunan menjadi Rp15,81 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp16,28 triliun. 

Aset perbankan digital ini terus berkembang sebesar 29,12% secara tahunan, mencapai Rp30,81 triliun pada kuartal III-2023, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,86 triliun.

Selaras dengan penurunan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross juga mengalami perbaikan, menyusut sebanyak 132 bps menjadi 1,94%, dari level sebelumnya 3,26%. NPL nett juga mengalami penurunan sebanyak 12 bps menjadi 0,17%, dibandingkan dengan level sebelumnya yang sebesar 0,29%. 

Dari segi pendanaan, Seabank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp23,35 triliun pada kuartal III-2023, mengalami kenaikan sebesar 18,21% yoy dari Rp19,75 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Terakhir, dari segi rasio dana murah atau current account savings account (CASA) Seabank mencapai 65,5%, dengan total mencapai Rp15,3 triliun pada kuartal III-2023, mengalami peningkatan sebesar 27,15% dari Rp12,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu.