<p>Emiten farmasi dan alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) saat IPO di Bursa Efek Indonesia / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Laba Bersih Tahun 2021 Itama Ranoraya (IRRA) Naik 84%

  • Emiten peralatan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 149,62 miliar naik 84% dari tahun 2020.
Korporasi
Merina

Merina

Author

JAKARTA - Emiten farmasi dan alat medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp149,62 miliar naik 84% dari tahun 2020.

Kemudian, perseron turut membukukan pendapatan tahunan 2021, sebesar Rp1,32 triliun naik 134% year on year (yoy) dari Rp563,89 miliar, sehingga membuat performa ebitda perseroan mengalami kenaikan 84% dari Rp81,35 miliar menjadi Rp149,62 miliar pada tahun 2021.

Pendapatan ini terdiri pelanggan non-pemerintah mampu menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai 50,3%, berdasarkan segmen produk, pendapatan produk alat kesehatan Diagnostik Invitro sebesar Rp1,17 triliun meningkat 183% YoY, sementara segmen alat kesehatan Non Elektromedik tercatat sebesar Rp141,23 miliar atau turun 4%, dan segmen produk lainnya tercatat sebesar Rp1,32 miliar meningkat 134%.

Per 30 Desember 2021, perseroan juga turut meningkatkan jumlah total aset perusahaan sebesar Rp782,04 miliar yang meningkat 46% dari tahun sebelumnya, yang mana pertumbuhan aset ini berasal dari peningkatan ekuitas perseroan yang mencapai Rp502,05 naik 107% yoy, sedangkan liabilitas perseroan tahun 2021 terkoreksi 4% ke angka Rp279,9 pada tahun 2021.

Direktur Utama IRRA, Heru Firdausi Syarif mengungkapkan, pencapaian yang diperoleh telah sesuai dengan target perseroan, yang mana sebelumnya IRRA menargetkan pertumbuhan sebesar 80%-100% di tahun 2021.

“Tahun 2021 kami kembali mampu mendelivered apa yang kami targetkan, di mana pendapatan tumbuh 134% dan laba bersih tumbuh 86%, kami juga berhasil meningkatkan performa neraca melalui kenaikan aset yang signifikan," ungkap Heru dalam keterangan tertulis Selasa, 8 Maret 2022.

Sementara itu, pada tahun 2022 perseroan menargetkan pertumbuhan neraca organik di kisara 40% - 50% dari sisi pendapatan maupun laba bersih, yang dilihat dari potensi petumbuhan segmen non-pemerintah yang besar.

“Target kami tahun ini, pertumbuhan secara organik mencapai 40%-50%. Dan selain itu, tahun ini kami berharap bisa merealisasikan proses transformasi kami, sehingga langkah organik tersebut bisa memperbesar pertumbuhan kami di tahun ini dan ke depan," tutup Heru.