Laba Dharma Satya Nusantara (DSNG) Milik Konglomerat TP Racmat Melesat 112 Persen
- Emiten perkebunan milik Grup Triputra, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melaporkan perolehan laba kuartal III-2022 sebesar Rp898 miliar
Korporasi
JAKARTA – Emiten perkebunan milik Grup Triputra, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melaporkan perolehan laba kuartal III-2022 sebesar Rp898 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu 26 Oktober 2022, laba DSNG melesat 112% secara tahunan (year on year/ yoy). Usut punya usut, kenaikan laba tersebut dipicu oleh kenaikan harga rata-rata serta volume penjualan CPO dibandingkan kuartal ketiga tahun 2021.
Selain itu, kinerja segmen usaha produk kayu yang baik selama sembilan bulan tahun ini juga mendongkrak pertumbuhan laba perseroan di sepanjang 2022. Pada sembilan bulan pertama tahun 2022, perusahaan milik konglomerat TP Rachmat ini membukukan penjualan sebesar Rp6,6 triliun, di mana segmen kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar Rp5,4 triliun atau 82% dari total penjualan konsolidasian.
- Cara Mengatur Uang untuk Anda yang Masih Single Agar Tabungan Menggunung
- Dolar AS Terus Menguat Jelang Pertemuan The Fed, Rupiah Masih Berpotensi Melemah
- Jokowi: Januari Tahun Depan Infrastruktur di IKN Mulai Terbentuk
- Jadi Presiden Tiga Periode, Xi Jinping Bikin Harta Taipan China Menguap Berjemaah
Nilai penjualan kelapa sawit pada kuartal III-2022 tersebut tumbuh 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 28% menjadi Rp11 juta per ton dan pertumbuhan positif volume penjualan CPO sebesar 3%, setelah sebelumnya dalam periode enam bulan pertama, volume penjualan CPO masih bertumbuh negatif sebesar -24%.
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengatakan sejak semester kedua tahun ini, produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) perkebunan perseroan, terutama yang berada di Kalimantan Timur, yang merupakan area terbesar DSNG, berangsur normal karena telah melewati fase dampak 24 bulan pasca El-Nino.
Produksi TBS DSNG di kuartal ketiga tahun ini tumbuh 26% dibandingkan kuartal II. Sehingga menjadikan total produksi TBS di sembilan bulan pertama tahun 2022 lebih tinggi 6% dibandingkan tahun sebelumnya, padahal hingga enam bulan pertama yang lalu, produksi TBS masih 8% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami memperkirakan pola produksi TBS kami di tahun 2022 ini adalah 40:60, mirip proporsi di tahun 2018, ” kata Andrianto dalam paparan kinerja operasional dan finansial DSNG, Rabu 26 Oktober 2022.
- Cara Mengatur Uang untuk Anda yang Masih Single Agar Tabungan Menggunung
- Dolar AS Terus Menguat Jelang Pertemuan The Fed, Rupiah Masih Berpotensi Melemah
- Jokowi: Januari Tahun Depan Infrastruktur di IKN Mulai Terbentuk
- Jadi Presiden Tiga Periode, Xi Jinping Bikin Harta Taipan China Menguap Berjemaah
Naiknya produksi TBS, ditambah dengan membaiknya kinerja Oil Extraction Rate (OER) yang berada di atas 23% pada kuartal ketiga tahun ini, ikut mendorong kenaikan produksi CPO DSNG sebesar 5% menjadi 441 ribu ton dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar 420 ribu ton.
Kinerja Segmen Kayu
DSNG juga mencatat peningkatan kinerja untuk segmen usaha produk kayu sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan dari segmen usaha produk kayu pada kuartal III-2022 mencapai Rp 1,2 triliun, naik 24% dibandingkan kuartal III-2021, yang terutama didorong oleh kenaikan volume penjualan, baik produk panel dan engineered flooring serta naiknya harga jual kedua produk tersebut.
Volume penjualan panel naik 10% menjadi 88 ribu m3, ditunjang oleh tingginya permintaan dari pasar Jepang. Sementara harga rata-rata produk panel DSNG pada kuartal III 2022 juga naik 23% dibandingkan kuartal III-2021.
Sementara itu volume penjualan engineered flooring DSNG pada kuartal III 2022 tercatat sebesar 931.000 m2, naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan peningkatan harga jual sebesar 6% dibandingkan periode lalu, seiring dengan kenaikan permintaan dari pasar Kanada dan Amerika Serikat.
Pada kuartal III 2022, DSNG mencatat perolehan EBITDA sebesar Rp 2,1 triliun, naik 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan EBITDA margin yang juga membaik menjadi 32% dibandingkan kuartal III 2021 sebesar 26%.