Laba DSN Group Merosot 57,2% Jadi Rp179,9 Miliar
Emiten perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mencatat penurunan laba bersih 57,2% menjadi Rp179,94 miliar sepanjang 2019.
Industri
Emiten perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mencatat penurunan laba bersih 57,2% menjadi Rp179,94 miliar sepanjang 2019.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 24 April 2020, perolehan laba bersih itu merosot dari tahun sebelumnya yakni Rp420,5 miliar.
Padahal pada 2019, perusahaan mengantongi kenaikan penjualan 20,38% menjadi Rp5,73 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp4,76 triliun. Namun, beban pokok penjualan melonjak lebih tinggi hingga 33,02%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Beban pokok penjualan pada 2019 tercatat Rp4,27 triliun naik dari periode sebelumnya sebesar Rp3,21 triliun. Alhasil, perusahaan berkode saham DSNG itu memperoleh laba kotor sebesar Rp1,46 triliun menurun dari Rp1,54 triliun.
Penurunan kinerja perusahaan juga terlihat dari peningkatan di sejumlah pos-pos beban, antara lain beban penjualan naik 45,34% menjadi Rp396,57 miliar. Sedangkan pada tahun sebelumnya, beban penjualan hanya sebesar Rp272,85 miliar.
Kemudian, beban umum dan administrasi naik tipis 2,7% dari yang semula sebesar Rp346,84 miliar menjadi Rp356,27 miliar.
Produsen minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) itu juga mengalami kerugian pada selisih kurs sebesar Rp24,26 miliar. Sementara, pada tahun sebelumnya perusahaan memperoleh keuntungan di akun ini sebesar Rp27,74 miliar.
Pos pendapatan keuangan juga ikut berkontribusi terhadap penurunan kinerja perusahaan. Pada periode itu, perolehan pendapatan keuangan menurun sebesar 27% menjadi Rp28,17 miliar dari 2018 senilai Rp38,61 miliar.
Selain pendapatannya menurun, biaya keuangan perusahaan melonjak 40,5% menjadi Rp504,64 miliar. Padahal tahun sebelumnya, biaya keuangan hanya sebesar Rp359,21 miliar. Hal ini semakin menekan kinerja perusahaan pada periode tersebut.
Untuk itu, per 31 Desember 2019 perusahaan mencatat penurunan tajam pada laba bersih mencapai 57,2%.
Di sisi lain, nilai aset perseroan turun tipis 0,9%, dari yang semula sebesar Rp11,73 triliun pada 2018 menjadi Rp11,62 triliun pada 2019. Adapun, liabilitas perseroan juga menurun menjadi Rp7,89 triliun. Sementara pada periode sebelumnya sebesar Rp8,08 triliun.
Pada perdagangan Jumat, 24 April 2020, saham DSNG ditutup naik 0,63% sebesar 2 poin ke level Rp320 per lembar. Kapitalisasi pasar saham DSNG mencapai Rp3,39 triliun dengan imbal hasil negatif 14,87% dalam setahun terakhir. (SKO)