Laba Emiten Grup Sinarmas DSSA Meroket 392,1 Persen Sepanjang Kuartal I-2021
Perusahaan kelompok Sinarmas yang bergerak di bidang penyediaan listrik, perdagangan, real estat, serta jasa konstruksi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan kinerja yang gemilang sepanjang kuartal I-2021.
Korporasi
JAKARTA – Perusahaan kelompok Sinarmas yang bergerak di bidang penyediaan listrik, perdagangan, real estat, serta jasa konstruksi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan kinerja yang gemilang sepanjang kuartal I-2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 6 Juli 2021, laba yang diatribusikan kepada entitas induk meroket hingga 392,1% year-on-year (yoy).
Nilainya sebesar US$62,5 juta atau setara Rp892,8 miliar (asumsi kurs Rp14.285 per dolar Amerika Serikat). Padahal, pada kuartal I-2020, laba perseroan hanya Rp181,4 miliar.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Kemudian, pendapatan DSSA juga naik 17,3% yoy, dari Rp5,94 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp6,97 triliun pada periode ini.
Secara rinci, pendapatan tersebut diperoleh dari sektor pertambangan dan batu-bara sebesar US$439 juta serta perdagangan bersih US$22,1 juta. Lalu penyediaan TV kabel dan internet menyumbang US$13,5 juta, jasa konstruksi US$12,8 juta, dan lain-lain US$335 ribu.
Namun, pada periode ini DSSA tidak mampu menekan beban pokok penjualan. Pasalnya, jumlahnya naik 8,3% yoy, dari Rp3,6 triliun menjadi Rp3,9 triliun.
Adapun total liabilitas sepanjang tiga bulan pertama 2021 nilainya Rp15,9 triliun, turun 14,9% dibandingkan dengan akhir 2020 yang sebesar Rp18,7 triliun. Sebaliknya, total ekuitas naik meski tipis, yakni 0,11% dari Rp22,5 triliun per 2020 menjadi Rp25,1 triliun.
Diketahui, total aset yang dibukukan perseroan pada periode ini sebesar Rp41,1 triliun, turun 0,72% dibandingkan dengan akhir 2020 yang sebesar Rp41,4 triliun. (RCS)