Proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) milik PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Pasar Modal

Laba Indo Tambangraya Meroket, Ini Kata Analis Soal Saham ITMG

  • Pada semester I-2021, emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$117,62 juta atau Rp1,71 triliun (sesuai kurs Rp14.496 di laporan keuangan). Jumlah ini meroket 293% dari semester I-2020 yang sebesar US$29,88 juta (Rp433,14 miliar).

Pasar Modal

Reza Pahlevi

JAKARTA – Pada semester I-2021, emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$117,62 juta atau Rp1,71 triliun (sesuai kurs Rp14.496 di laporan keuangan). Jumlah ini meroket 293% dari semester I-2020 yang sebesar US$29,88 juta (Rp433,14 miliar).

“Meningkatnya laba bersih ini disebabkan oleh pengendalian biaya yang baik, meningkatnya ASP (harga jual rata-rata) batu bara, dan peningkatan margin di berbagai pos,” ujar analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam laporannya, dikutip Kamis, 19 Agustus 2021.

Menurutnya, meningkatnya pendapatan ITMG yang sebesar 3,6% juga disebabkan oleh meningkatnya ASP batu bara sebesar 34,1%. Peningkatan harga ini menutupi turunnya volume penjualan batu bara sebesar 18,9% akibat cuaca yang tidak mendukung.

Thomas pun memproyeksi penjualan batu bara sebesar 20,9 juta ton dan volume produksi sebesar 21,2 juta ton pada akhir tahun. Manajemen ITMG sendiri juga menyebut akan meningkatkan produksi pada kuartal III-2021 agar memenuhi target produksi 21 juta ton tahun ini.

Di sisi lain, ITMG juga mulai terjun ke bisnis tenaga surya untuk diversifikasi portofolionya. Saat ini, perusahaan sedang mencari rekan kerja sama potensial untuk pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap untuk memenuhi permintaan energi konsumen.

Proyek PTLS ITMG di gugus Melak juga sedang melakukan finalisasi konstruksinya saat ini. Adanya proyek ini akan menjamin sistem penyimpanan energi dapat mengalirkan listrik secara terus menerus seharian.

Ciptadana Sekuritas pun memproyeksikan pendapatan ITMG sebesar US$1,36 miliar pada tahun ini, meningkat 14,9% dari pendapatan 2020 yang sebesar US$1,19 miliar. Proyeksi laba bersih ditetapkan US$280 juta, meningkat 169,23% dari 2020 sebesar US$104 juta.

Thomas pun tetap mempertahankan rating BUY untuk saham ITMG dengan target harga (target price/TP) yang meningkat menjadi Rp20.500 per saham dari sebelumnya TP Rp18.500 per saham. Thomas juga memproyeksikan hasil dividen ITMG sebesar 15,6% untuk tahun buku 2021.

Pada pembukaan saham hari ini, Kamis, 19 Agustus 2021, harga saham ITMG dibuka di harga Rp16.400 per saham. Dalam lima hari perdagangan terakhir, harga saham ITMG tercatat turun 1.025 poin dari harga Rp17.425 per saham pada 12 Agustus 2021.