Laba Indofood CBP Amblas 32 Persen di Kuartal III-2022
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk harus menelan pil pahit pada kuartal III-2022 lantaran labanya amblas sebanyak 32%.
Korporasi
JAKARTA - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk harus menelan pil pahit pada kuartal III-2022 lantaran labanya amblas sebanyak 32%.
Dikutip dari laporan keuangan perusahaan yang berkode saham ICBP ini, perusahaan mengumpulkan total laba bersih sebesar Rp4,08 triliun, turun sebanyak 32% dari sebelumnya Rp6,08 triliun.
Kendati demikian, hasil kurang memuaskan tersebut tidak diikuti oleh penjualan neto perusahaan yang menorehkan Rp48 triliun, naik dibanding sebelumnya yang tercatat Rp42 triliun.
Adapun untuk rincian penjualan neto disumbangkan oleh pihak ketiga yang berhasil meraup Rp20 triliun serta pihak berelasi sebesar Rp28 triliun.
- Jahja Setiaatmadja: Indonesia Bebas Resesi 2023
- Arkeolog Mesir Temukan Hampir 300 Mumi di Sistem Terowongan Bawah Tanah
- Kejar Target Kontrak Baru 2022, Begini Prospek Kinerja BUMN Karya
Sementara itu, semua segmen penjualan mengalami peningkatan dari September pada tahun lalu.
Pada segmen mi instan, mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp29 triliun menjadi Rp34 triliun. Diikuti oleh dairy yang menorehkan Rp7,04 triliun dan makanan ringan yang membukukan Rp2,85 triliun dari semula Rp2,48 triliun.
Lalu, pada sisi penyedap makanan tercatat mengalami kenaikan dari semula Rp1,76 triliun menjadi Rp2,13 triliun. Disusul oleh nutrisi dan makanan khusus sebesar Rp852 miliar dan minuman tercatat mengalami pertumbuhan dari Rp1 triliun menjadi Rp1,16 triliun.
Kemudian pada sisi penjualan berdasarkan lokasi pelanggan, Indonesia masih menyumbang angka paling besar dengan torehan Rp35 triliun. Diikuti oleh Timur Tengah dan Afrika sebesar Rp10 triliun.
Lalu pada benua Asia dan lainnya membukukan Rp891 miliar dan lain-lain yang mengalami pertumbuhan dari semula Rp1,09 triliun menjadi Rp1,69 triliun.
Hal itu berimbas pada beban pokok penjualan yang terdongkrak 21,53% menjadi Rp32 triliun. Sehingga mengakibatkan laba bruto naik tipis menjadi Rp15 triliun.
Dari sisi ekuitas perusahaan juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp54 triliun menjadi Rp55 triliun. Berbanding terbalik, liabilitas ICBP justru merosot menjadi Rp57 triliun dari sebelumnya Rp63 triliun dan total aset perusahaan yang ikut menyusut menjadi Rp113 triliun.