Laba Indosiar-SCTV Milik Taipan Eddy Kusnadi Rontok 9,31 Persen, SCMA Buyback Rp1,33 Triliun
Hingga 30 September 2020, mayoritas saham SCMA masih digenggam oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan kepemilikan 64,87%. Sementara pemegang saham mayoritas EMTK sendiri dikuasai oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja dengan kepemilikan 25,54%.
Industri
JAKARTA – Emiten media televisi SCTV dan Indosiar, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) telah melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 1.220.144.900 lembar atau 8,26% dari modal disetor perseroan. Total pembelian saham ini mencapai Rp1,33 triliun.
Sekretaris Perusahaan Surya Citra Media Gilang Iskandar mengungkapkan, aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Buyback tersebut dilakukan menyusul pergerakan saham SCMA yang bergerak fluktuatif pada periode 9 Juni – 9 September 2020.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa perseroan telah melaksanakan pembelian kembali saham perseroan sejak 5 Desember 2019 sampai dengan 31 Oktober 2020,” terang Gilang disitir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 2 November 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Diketahui, aksi buyback saham ini bukan yang pertama kalinya dilakukan SCMA pada 2020. Sebelumnya, SCMA juga sempat melakukan buyback saham sebesar 619,43 juta lembar atau 4,19% dari modal disetor pada Agustus silam.
Saat itu, dana yang digelontorkan perseroan untuk pembelian saham ini mencapai Rp583,33 miliar. Pembelian dilakukan kepada saham perseroan yang beredar sejak 5 Desember 2018 – 31 Juli 2020.
Kinerja Kuartal III-2020
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan pada kuartal III-2020, SCMA tercatat telah mengalami penurunan laba bersih sebesar 9,31% menjadi Rp911,14 miliar dari Rp1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan laba ini tidak lepas dari koreksi pendapatan bersih perseroan yang juga terkuras 15,65% dari Rp4,14 triliun menjadi Rp3,58 triliun. Pemasukan iklan masih mendominasi total pendapatan dengan pencapaian Rp4,11 triliun sebelum terkikis oleh potongan penjualan Rp806,63 miliar.
Namun di sisi lain, perseroan berhasil memangkas beban usaha dari Rp889,78 miliar menjadi Rp850,29 miliar. Pun demikian dengan beban program dan siaran yang terpangkas 22,46% dari Rp2,01 triliun menjadi Rp1,56 triliun.
Dengan demikian, SCMA pun masih mampu mempertahankan total aset pada kuartal III-2020 sebesar Rp6,89 triliun. Nilai ini terdiri dari aset lancar Rp3,75 triliun dan aset tidak lancar Rp3,14 triliun.
Likuiditas perseroan juga terbilang masih cukup sehat mengingat pada periode ini SCMA masih memiliki nilai ekuitas yang cukup besar, yakni Rp5,57 triliun. Sedangkan liabilitas perseroan hanya senilai Rp1,32 triliun.
Sebagai informasi, hingga 30 September 2020, mayoritas saham SCMA masih digenggam oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan kepemilikan 64,87%. Sementara pemegang saham mayoritas EMTK sendiri dikuasai oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja dengan kepemilikan 25,54%.
Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah konglomerat terkaya ke-41 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaannya ditaksir mencapai US$780 juta setara Rp12,4 triliun yang berasal dari Grup Emtek. Grup ini menaungi stasiun televisi swasta nasional SCTV, Indosiar, O Channel, hingga Bukalapak, serta dompet digital DANA. (SKO)