<p>RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. / Jasamarga.com</p>
Korporasi

Laba Jasa Marga Meroket 147,32 Persen, Apa Faktor Penyokongnya?

  • Emiten pengembang Jalan Tol plat merah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sukses mengukir prestasi di tahun 2023 dengan pencapaian pendapatan dan laba bersih yang melejit signfikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten pengembang jalan tol plat merah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sukses mengukir prestasi di tahun 2023 dengan pencapaian pendapatan dan laba bersih yang melejit signfikan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang dipublikasikan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 4 Maret 2023, emiten bersandikan JSMR ini berhasil meraup laba bersih Rp6,79 triliun yang melejit 147,32% dari capaian 2022 sebesar Rp2,74 triliun.

Sejalan dengan kenaikan laba bersih, pendapatan JSMR sepanjang tahun 2023 juga terungkit 28,56% secara tahunan menjadi Rp21,31 triliun dari perolehan pendapatan tahun buku 2022 sebesar Rp16,58 triliun. 

Baca Juga: Mulai 13 Januari 2024 Tarif Tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran Naik

Bila diuraikan, pendapatan JSMR mayoritas disumbang oleh tiga sektor yaitu pendapatan tol naik 12,09% menjadi Rp13,94 triliun, konstruksi mengalami lonjakan 105,43%, mencapai Rp5,75 triliun dan pendapatan dari usaha lainnya meningkat 20,87% menjadi Rp1,61 triliun.

Selain itu, JSMR mencatat peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp9,16 triliun menjadi Rp12,36 triliun sepanjang 2023. Beban tersebut terbagi menjadi beban tol dan usaha lainnya sebesar Rp6,64 triliun, dan beban konstruksi Rp5,71 triliun.

Alhasil, laba kotor JSMR kemudian meningkat sebesar 20,77% dari Rp7,41 triliun menjadi Rp8,95 triliun selama 2023. Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, laba tahun berjalan JSMR yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp6,79 triliun sepanjang 2023, meningkat 147,32% dari Rp2,74 triliun pada tahun 2022.

Sementara itu, jumlah aset JSMR meningkat 41,88% dari Rp91,13 miliar di akhir 2022 menjadi Rp129,31 miliar di akhir 2023. Namun, jumlah liabilitas juga naik 37,98%, dari Rp65,51 miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp90,40 miliar pada 31 Desember 2023.

Proyek Jasa Marga

Sebagai tambahan, JSMR kini tengah membangun jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini juga mencatat penurunan 47,34% pada kas dan setara kas akhir tahun, dari Rp8,42 triliun menjadi Rp4,43 triliun. 

Berdasarkan data IDX Mobile pada penutupan perdagangan Senin, 4 Maret 2023, pukul 16.00 WIB, saham Jasa Marga ditutup melemah 1,82% ke level Rp5.400 per saham. Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di kisaran Rp5.225-5.525 per saham. 

Baca Juga: Libur Imlek, Jasa Marga Laporkan Ratusan Ribu Kendaraan Bergerak Keluar Jabotabek

Diberitakan TrenAsia sebelumnya JSMR telah menetapkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp10 triliun untuk tahun 2024. Dana tersebut akan digunakan dalam pembangunan 5 proyek jalan tol yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi. 

Direktur Keuangan Jasa Marga, Pramitha Wulanjani, menjelaskan bahwa penyaluran capex ini disesuaikan dengan besaran biaya pembebasan lahan dan konstruksi, yang telah dihitung dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan JSMR.

"Kami hitung kurang lebih capex yang kami anggarkan, terutama untuk capex investasi di 2024 sebesar Rp10 triliun," katanya dalam agenda Public Expose Live dengan Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 28 November 2023 lalu.

Ia mengungkapkan bahwa Jasa Marga mencatat fokus utama pada pengembangan 5 ruas jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek II Selatan (64 km), Akses Patimban (37,05 km), dan Yogyakarta-Bawen (75,82 km). Selain itu, terdapat proyek Tol Yogyakarta-Solo (96,57 km) dan Probolinggo-Banyuwangi (171,5 km) yang juga tengah menjadi perhatian perusahaan.

JSMR juga tetap terbuka terhadap peluang dari sejumlah proyek yang akan dilelang oleh pemerintah, dan perusahaan terus melakukan kajian internal untuk mengikuti tender-tender tersebut.