<p>Ilustrasi Bank Maybank / Facebook @MaybankIndonesia</p>
Industri

Laba Maybank Group Kuartal I-2021 Naik Tipis Jadi Rp8,27 Triliun

  • Group Maybank meraup laba bersih sebesar 2,39 miliar Ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp8,27 triliun pada kuartal I-2021.

Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Group Maybank meraup laba bersih sebesar 2,39 miliar Ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp8,27 triliun (kurs Rp3.461 per 1 ringgit) pada kuartal I-2021. Angka ini naik tipis dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar RM2,05 miliar.

Kenaikan laba Maybank pergerakan kredit yang meningkat seiring prospek ekonomi yang membaik dan biaya overhead dan impairment juga menurun.

Grup mencatat laba sebelum pajak (PBT) pada kuartal I-2021 sebesar RM3,17 miliar dibandingkan RM2,80 tahun lalu. Hasil ini mencerminkan return on equity sebesar 11,7% dibandingkan dengan 10,6% tahun lalu, sementara laba per saham naik 15,0% menjadi 21,0 sen dari 18,2 sen tahun lalu.

Pendapatan bersih operasional grup juga tercatat sedikit naik menjadi RM6,83 miliar dibandingkan tahun lalu, didukung kenaikan pendapatan net fund based sebesar 7,0% menjadi RM4,65 miliar. Pencapaian tersebut didapatkan dari kenaikan kredit sebesar 3,1%, meskipun diimbangi sebagian oleh penurunan fee-based income (net) menjadi RM2,18 miliar dari RM2,38 miliar tahun lalu.

Maybank Chairman Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa mengatakan pencapaian kinerja kuartal I-2021 menggembirakan. Ini membuktikan kekuatan operasional grup dan penerapan strategi proaktif Maybank yang telah diadopsi dalam satu tahun terakhir, meskipun di tengah iklim ekonomi yang tidak menentu karena pandemi.

“Maybank berada pada posisi yang siap untuk menjemput pemulihan ekonomi yang diharapkan dan akan terus memperkuat bisnis kami, mendukung stakeholder, serta membantu nasabah kami sehingga kami dapat bersama-sama bangkit lebih kuat,” kata dia, dalam keterangan resmi, Senin, 31 Mei 2021.

Permintaan kredit Maybank Group meningkat pada kuartal I-2021 dengan kredit bruto grup sebesar 3,1% dibandingkan dengan 0,3% tahun lalu. Operasional grup di Malaysia mengalami peningkatan kredit yang stabil sebesar 4,9% selama kuartal pertama. Hal ini didukung oleh peningkatan yang sehat sebesar 7,4% pada Community Financial Services (CFS) dibalik permintaan yang kuat di segmen perbankan konsumer dan bisnis serta usaha kecil menengah.

Operasional grup Singapura juga membukukan peningkatan, melalui kredit yang bertumbuh sebesar 2,1%, terutama dari bisnis CFS. Tetapi, operasional Maybank di Indonesia, mencatat penurunan sebesar 18,3%. Terutama sebagai akibat dari write-off dan repayment karena bank masih mengelola eksposurnya sebagai bagian dari strategi berkelanjutan untuk menyeimbangkan kembali portofolionya dalam memitigasi risiko.

Selaras dengan strategi Grup untuk mempertahankan basis likuiditas yang kuat dan memperluas struktur pendanaan berbiaya rendah, simpanan bruto meningkat 10,3% secara tahunan, didukung oleh peningkatan 10,0% di Malaysia dan 9,6% di Singapura. Alhasil, rasio giro dan tabungan (CASA) Grup meningkat lebih jauh menjadi 44,5% pada Maret 2021 dari 38,4% tahun lalu. P

enurunan suku bunga yang terjadi sepanjang tahun 2020 dan pertumbuhan yang sehat pada deposito dan rasio CASA, telah mendongkrak marjin bunga bersih (NIM) Grup sebesar 8 basis poin menjadi 2,31% dari 2,23% tahun lalu.

Group President & CEO Datuk Abdul Farid Alias mengatakan Grup akan tetap waspada mengingat pandemi belum sepenuhnya teratasi. Oleh karena itu, Maybank senantiasa cepat dan siap sedia dalam memanfaatkan segala peluang yang ada, serta disiplin dalam mengelola bisnis.

Salah satu risiko yang dihadapi lembaga-lembaga keuangan adalah implikasi dampak kredit yang mungkin terjadi oleh karena penerapan pembatasan pergerakan masyarakat akibat COVID-19, meskipun target dan penerapan Repayment Assistance (RA) cukup fleksibel.

Menurut dia, bank harus selalu memantau situasi dengan cermat, dan mengaloksikan provisi kerugian kredit yang cukup untuk mengatasi hasil yang mungkin saja tidak sesuai dengan yang diharapkan.

“Sementara itu, kami akan terus menjalankan bisnis sesuai dengan rencana M25 yang telah kami canangkan, dan berupaya untuk mendorong lebih jauh strategi digitalisasi kami. Karena hal ini merupakan kunci yang akan membantu kami untuk mencapai efisiensi yang lebih baik serta menyediakan pengalaman baru bagi nasabah,” kata dia. (LRD)