<p>Kopiko adalah permen produksi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang sudah diekspor ke berbagai negara / Facebook @mayora.corp</p>
Korporasi

Laba Mayora Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Naik Tembus Rp2,06 Triliun

  • Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penjualan bersih sebanyak Rp24,48 triliun sepanjang tahun 2020. Angka ini turun tipis sebesar 2,2% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp25,03 triliun.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten konsumer milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penjualan bersih sebanyak Rp24,48 triliun sepanjang tahun 2020. Angka ini turun tipis sebesar 2,2% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp25,03 triliun.

Melansir laporan keuangan yang dirilis perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 1 April 2021, beban pokok penjualan MYOR meningkat tipis 0,41% yoy menjadi Rp17,18 triliun dari Rp17,12 triliun. Padahal, sejumlah beban usaha perseroan mengalami penurunan selama tahun sebelumnya.

Di tengah kondisi tersebut, laba bersih perseroan tumbuh 3% secara tahunan menjadi Rp2,06 triliun dari Rp2 triliun pada tahun 2019. Laba per saham (earning per share/EPS) MYOR pada akhir Desember 2020 turut terkerek menjadi Rp92 per lembar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp89.

Liabilitas jangka pendek perseroan pada tahun lalu naik menjadi Rp3,48 triliun dari tahun sebelumnya Rp3,71 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang justru turun dari Rp5,41 triliun menjadi Rp5,03 triliun pada akhir tahun 2020.

Jika diakumulasi, total liabilitas perseroan pada tahun lalu sebanyak Rp8,51 triliun atau menipis sekitar 6,79% yoy dibandingkan dengan tahun 2019, yakni Rp9,13 triliun.

Di sisi lain, ekuitas produsen permen Kopiko ini meningkat 13,72% yoy menjadi Rp11,27 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,91 triliun.

MYOR juga berhasil mengatur isi dompetnya sepanjang tahun lalu yang dibuktikan dengan peningkatan kas dan setara kas sebesar 26,85% yoy dari Rp2,98 triliun menjadi Rp3,78 triliun.

Dengan catatan itu, jumlah keseluruhan aset perseroan menebal sekitar 3,89% dari Rp19,04 triliun pada 2019, menjadi Rp19,78 pada 2020.

Grup Mayora dimiliki oleh konglomerat terkaya ke-7 di Indonesia versi majalah Forbes 2020, Jogi Hendra Atmadja. Harta pria berusia 75 tahun itu melejit dari US$3 miliar atau Rp42,93 triliun menjadi US$4,3 miliar atau Rp61,53 triliun. (SKO)