Laba Melambung 43 Persen, Astra International (ASII) Usul Dividen Jumbo Rp552 per Saham
- Dalam keterangan perseroan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengusulan tersebut akan disampaikan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2022 yang rencananya akan diselenggarakan April 2023.
Korporasi
JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) mengusulkan dividen final yang lebih tinggi untuk tahub 2022 senilai Rp552 perlembar saham seiring dengan pencapaian kinerja tertinggi pada 2022.
Dalam keterangan perseroan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengusulan tersebut akan disampaikan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2022 yang rencananya akan diselenggarakan April 2023.
Dividen final tersebut akan diusulkan bersama dengan dividen interim Rp88 perlembar saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022.
Dengan begitu, total dividen yang akan diusulkan untuk tahun buku 2022 menjadi senilai Rp640 per lembar.
- Pemerintah Diminta Dukung Pemulihan Industri Hasil Tembakau Demi Stabilitas Ekonomi
- Noam Chomsky: ChatGPT Bisa Merusak Nilai Pendidikan
- IHSG Berpeluang Turun karena Aksi Profit Taking, Intip 6 Rekomendasi Saham Ini
"Perlu dicatat bahwa kepastian mengenai jumlah dividen yang akan dibagikan. Ini akan tetap tunduk pada adanya persetujuan dari RUPST perseroan," tulis Corporate Secretary ASII Gita Tiffani Boer dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa, 28 Februari 2023.
Usulan direksi atas nilai dividen final yang lebih tinggi tersebut didukung oleh tingginya harga batu bara pada tahun 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tingginya harga batu bara itu pun turut memungkinkan anak usaha ASII, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR), untuk mengusulkan pula pembagian dividen yang lebih tinggi.
PT United Tractors Tbk (UNTR) mengusulkan pembagian dividen final yang lebih tinggi untuk tahun 2022 senilai Rp6.185 perlembar.
Dividen final tersebut akan diusulkan bersama dengan dividen interim Rp818 perlembar saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022.
Dengan demikian, total dividen yang akan diusulkan untuk tahun buku 2022 menjadi senilai Rp7.003 perlembar.
Sementara itu, belanja modal dan investasi konsolidasian ASII untuk tahun 2022 tercatat sebesar Rp26,4 triliun yang mana angkanya dua kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya.
"Ke depannya, perseroan merencanakan akan terus menginvestasikan modal yang signifikan di Indonesia sejalan dengan prioritas strategis perseroan melalui pertumbuhan dan akuisisi organik," tulis Gita.
Kinerja Keuangan ASII 2022
Sebagai informasi, pada tahun 2022, ASII mencatat laba bersih senilai Rp28,94 triliun dengan peningkatan 43% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Angka tersebut tercapai seiring dengan pendapatan bersih perseroan yang meningkat 29,07% dari Rp233,48 triliun pada 2021 menjadi Rp301,38 triliun pada 2022.
Segmen yang memberikan kontribusi terbesar pada kinerja keuangan ASII pada 2022 adalah penjualan barang yang nilainya mencapai Rp212,6 triliun.
Pendapatan bersih dari segmen penjualan barang mengalami peningkatan 30,7% dari Rp162,67 triliun pada 2021.
Kemudian, pendapatan bersih dari jasa dan sewa tercatat sebesar Rp62,33 triliun dengan peningkatan 35,37% dari Rp46,05 triliun pada 2021.
Sementara itu, pendapatan dari segmen jasa keuangan tercatat sebesar Rp26,44 triliun dengan peningkatan 6,8% yoy.
- Akan Berlakukan Biaya Masuk untuk Turis Asing, Ternyata Ini 4 Destinasi Wisata yang Paling Populer di Thailand
- 66 Tahun BCA: Dibesarkan Grup Salim, Dinikmati Grup Djarum
- Makan Hemat! Tips "Frugal Living" yang Bisa Memangkas Biaya Makan Anda
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan pun mengalami lonjakan 26,76% dari Rp182,45 triliun menjadi Rp231,29 triliun pada 2022.
ASII pun mencatat beban penyesuaian nilai wajar investasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) sebesar Rp1,54 triliun pada catatan keuangan tahun 2022.
Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, pihaknya telah mencatat pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022.
Untuk ke depannya, walaupun terdapat ketidakpastian terkait proyeksi ekonomi global, termasuk potensi harga komoditas yang mengalami normalisasi, ASII tetap optimis prospek jangka pendek dan jangka panjang untuk bisnis perseroan.
"Kami tetap yakin dengan prospek jangka pendek grup dan berada dalam posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, dengan melanjutkan evolusi portofolio bisnis dan investasi modal yang signifikan,” kata Djony dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 28 Februari 2023,