<p>Manajemen emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) / Istimewa</p>
Industri

Laba Meroket, Tahun Ini Harum Energy Targetkan Produksi Batu Bara 3,5 Juta Ton

  • Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan produksi batu bara tahun ini sebesar 3,5 juta ton. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan target tahun lalu yang sebesar 2,8 juta ton.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan produksi batu bara tahun ini sebesar 3,5 juta ton. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan target tahun lalu yang sebesar 2,8 juta ton.

Manajemen dalam paparan materi yang dirilis di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 3 Juni 2021 menyebutkan, harga rata-rata penjualan batu bara mengalami kenaikan menjadi US$65,1 per ton pada kuartal I-2021. Harga tersebut diketahui naik 7,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, harga rata-rata penjualan batu bara sepanjang 2020 turun 13,3% dari US$61,2 per ton pada 2019 menjadi US$53,1 per ton.

Adapun pasar penjualan tahun ini ditargetkan paling tinggi menyasar ke China (80%), kemudian Thailand (8%), Bangladesh (7%), India (3%), dan Pakistan (2%). Negara-negara yang dibidik tersebut tidak jauh berubah dari tujuan tahun-tahun sebelumnya. Namun, pada 2020 terdapat juga pasar Korea Selatan (11%) dan Filipina (1%).

Laba Kuartal I-2021 Meroket

Sebagai informasi, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HRUM sepanjang kuartal I-2021 tercatat sebesar US$17,61 juta atau setara Rp251,61 miliar (asumsi kurs Rp14.285 per dolar Amerika Serikat).

Nilai ini meroket hingga 2.044% dari realisasi laba periode tahun 2020 sebesar US$821.375 atau Rp11,73 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, total pendapatan HRUM malah turun sekitar 6,72% dari US$61,19 juta hingga 31 Desember 2020, menjadi US$57,08 juta pada triwulan pertama tahun ini.

Namun, pendapatan lain-lain perseroan terbang 9.804% dari US$93.603 pada akhir 2020 menjadi US$9,27 juta. HRUM juga tercatat menerima sejumlah dividen sebesar US1,56 juta pada kuartal pertama tahun ini. Di mana, selama periode tahun lalu tidak terdapat pos penerimaan dividen.

Sejumlah beban HRUM turut mengalami kenaikan, kecuali beban lainnya yang susut signifikan secara tahunan dari US$5 juta menjadi hanya US$113.043 pada tiga bulan pertama 2021. Hal ini membuat beban pokok pendapatan dan beban langsung turun 30,31% yoy.

Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan pada triwulan I-2021 sebesar US$118,78 juta atau melesat 170,54% dibandingkan dengan periode 2020, sebesar US$43,91 juta. Utang bank HRUM naik US$67,8 juta atau tembus 100% dari posisi per 31 Desember 2020.

Sedangkan, utang usaha kepada pihak ketiga meroket 181,8% menjadi US$12,9 juta pada akhir Maret 2021 yang terutama disebabkan oleh kenaikan biaya pengerukan pada awal tahun ini sejalan dengan peningkatan volume pengerukan.

Adapun jumlah ekuitas HRUM naik menjadi US$476,48 juta pada 31 Maret 2021 dibandingkan dengan akhir Desember 2020 dengan nilai US$454,80 juta. Dengan demikian, keseluruhan aset perseroan berhasil terkerek 19,36% menjadi US$595,26 juta pada kuartal I-2021. (RCS)