Laba MNC Studios Milik Harry Tanoe Merosot, Tersisa Rp167 Miliar
Emiten rumah produksi milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mencatat penurunan kinerja selama pandemi 2020. Sepanjang tahun lalu, pendapatan sekaligus laba bersih perseroan merosot dari tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA – Emiten rumah produksi milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mencatat penurunan kinerja selama pandemi 2020. Sepanjang tahun lalu, pendapatan sekaligus laba bersih perseroan merosot dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2020 yang dirilis perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 31 Mei 2021, MSIN berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,39 triliun pada tahun lalu.
Capaian ini merosot 21,91% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya, Rp1,78 triliun. Adapun eliminasi pendapatan pada tahun lalu menipis secara tahunan menjadi Rp608,01 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp673,80 miliar.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Pendapatan konten, yang merupakan pendapatan utama perseroan anjlok 21,69% yoy dari Rp1,89 triliun pada 2019, menjadi Rp1,48 triliun. Ini diikuti oleh penurunan pendapatan pada pos talent dan lainnya sebanyak 32,30% yoy menjadi Rp262,84 miliar dari Rp388,25 miliar. Namun, pendapatan digital justru naik 43,64% dari hanya Rp180,31 miliar menjadi Rp259 miliar pada 2020.
Dengan catatan itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkontraksi hingga 20,99% menjadi Rp167,04 miliar dari Rp211,41 miliar pada 2019. Di sisi lain, perseroan sukses menekan beban langsung dari Rp1,33 triliun menjadi Rp995,95 miliar pada akhir 2020.
Jumlah liabilitas MSIN pada tahun lalu berjumlah Rp759,02 miliar atau menebal sekitar 4,67% dari Rp725,18 miliar per 31 Desember 2019. Namun, total ekuitas perseroan turut terkerek 13,14% yoy menjadi Rp1,55 triliun dari Rp1,37 triliun.
Entitas usaha Grup MNC ini terlihat menjaga cashflow perusahaan yang dibuktikan dengan melesatnya kas dan setara perseroan mencapai 103,90% yoy dari Rp194,46 miliar menjadi Rp396,49 miliar pada 2020. Senada, total aset juga mengalami kenaikan secara tahunan dari Rp2,10 triliun menjadi Rp2,31 triliun pada tahun lalu.
Melansir data RTI, harga saham MSIN naik tipis 0,62% menuju level Rp161 per lembar pada akhir perdagangan Senin, 31 Mei 2021. Hingga 31 Desember 2020, laba per saham dasar MSIN berubah menjadi Rp32,20 per lembar dari Rp40,64 per lembar pada periode yang sama tahun sebelumnya. (SKO)