Dari ki-ka :  Direktur OCBC The Ka Jit - Direktur OCBC Johannes Husin - Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja - Direktur OCBC Hartati - Direktur OCBC Andrae Krishnawan dan Direktur OCBC Lili S. Budiana berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di OCBC Tower, Jakarta. Dalam rapat tersebut, Bank memperoleh persetujuan atas seluruh mata acara RUPST. Senin 18 Maret 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Perbankan

Laba OCBC (NISP) Kuartal I-2024 Tembus Rp1,17 Triliun

  • Kinerja OCBC pada kuartal I-2024 telah didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6% Year-on-Year (YoY) dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 96% YoY.

Perbankan

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten perbankan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) atau OCBC Indonesia selama tiga bulan pertama tahun ini sukses meraih laba bersih Rp1,17 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 13% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,03 triliun. 

Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja menyatakan kinerja OCBC pada kuartal I-2024 telah didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6% Year-on-Year (YoY) dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 96% YoY. 

Hal ini sejalan dengan peningkatan kualitas aset seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi. “Kami senantiasa optimistis dan mendorong pertumbuhan serta layanan yang komprehensif di setiap segmen bisnis, dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Rabu, 1 Mei 2024. 

Pada periode ini, lanjut Parwati, perseroan juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 5% YoY menjadi Rp252,4 triliun. Sementara itu, laba sebelum pajak OCBC meningkat 13% YoY menjadi Rp1,48 triliun, dengan Return on Equity (ROE) juga mengalami kenaikan menjadi 13%. 

Rasio Cakupan Likuiditas 

Di sisi likuiditas, rasio cakupan likuiditas (LCR) OCBC tercatat sebesar 228,3%, melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. Adapun total penyaluran kredit OCBC tumbuh sebesar 11% YoY pada kuartal I-2024, yang didorong oleh pertumbuhan kredit ritel sebesar 13% dan kredit bisnis sebesar 10%.

Lebih rinci, penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) mencatat kenaikan sebesar 16% YoY, termasuk didukung oleh KPR Easy Start & KPR Kendali, yang merupakan produk unggulan OCBC dalam kredit pemilikan rumah. 

Rasio kredit bermasalah atau NPL gross berada pada level 1,8%, sedangkan NPL net berada pada level 0,6%. Kedua rasio ini mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Dalam hal penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC mengalami pertumbuhan sebesar 7% YoY pada akhir Maret 2024, dengan komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 56,6% dari total dana pihak ketiga. 

Jumlah transaksi OCBC melalui saluran elektronik (e-channel) meningkat sebesar 58% YoY, sementara pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile juga mengalami kenaikan sebesar 28% YoY. 

Parwati menambahkan, "Kami juga mencatat peningkatan jumlah pengguna korporasi sebesar 22% YoY dan peningkatan jumlah transaksi di OCBC Business sebesar 32% YoY."