Karyawan berada di counter kantor cabang Pegadaian Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Finansial

Laba Pegadaian Naik 18,7 Persen di Semester I 2023, Ini Penyebabnya

  • PT Pegadaian mencatatkan kinerja positif pada semester I 2023.

Finansial

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Pegadaian mencatatkan kinerja positif pada semester I 2023. Menurut laporan, laba perusahaan tercatat Rp2,1 triliun atau naik 18,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1,77 triliun.

Sementara itu, pendapatan usaha Pegadaian juga mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 8,93 persen dari Rp10,86 triliun menjadi Rp11,83 triliun hingga Juni 2023. Selain itu, aset Pegadaian juga tercatat naik dari Rp 68,74 triliun menjadi Rp77,6 triliun periode yang sama atau tumbuh 12,9 persen.

Lalu untuk pertumbuhan kinerja perusahaan juga turut didorong peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 10,68 persen dari 20,6 juta orang periode Juni 2022 menjadi 22,8 juta orang periode yang sama tahun 2023.

Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan torehan ini merupakan kinerja yang luar biasa untuk perusahaan. Pihaknya juga mengapresiasi kepada seluruh karyawan dan mengucapkan terima kasih kepada nasabah atas kepercayaan yang diberikan.

"Alhamdulillah, menutup semester I/ 2023, Pegadaian berhasil menorehkan kinerja yang positif. Pegadaian menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah atas kepercayaan yang diberikan untuk selalu menggunakan produk dan layanan Pegadaian. Dan manajemen mengapresiasi seluruh Insan Pegadaian atas kerja keras dan kontribusi luar biasa yang diberikan untuk Perusahaan," ujar Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam keterangan tertulis dikutip TrenAsia.com, Jumat 28 Juli 2023.

Pertumbuhan kinerja Pegadaian pada semester pertama 2023 tentu tak bisa dilepaskan dari beragam produk andalanya yang semakin dipercaya masyarakat. Seperti Outstanding Loan (OSL Gross) periode ini tumbuh 14,05 persen atau Rp62,85 triliun dibandingka periode sama tahun lalu sebesar Rp55,11 triliun.

Kemudian produk gadai mampu tumbuh 9,7 persen. Dari Rp48,8 miliar periode Juni 2022, menjadi Rp53,6 miliar hingga Juni 2023. Sedangkan kinerja produk non gadai tercatat sebesar Rp9,2 miliar atau naik 48,35 persen dari periode yang sama tahun 2022 yang hanya Rp6,2 miliar.

Selanjutnya, Gadai Tabungan Emas menjadi salah satu produk kategori gadai yang memiliki kinerja positif. Ini tumbuh Rp410 miliar atau meningkat 21,26 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp338 miliar.

Sedangkan untuk kategori produk non gadai, seperti Arrum Mikro memiliki kinerja positif dengan penyaluran KUR Syariah yang tumbuh 299 persen. Dari Rp473 miliar periode semester I tahun 2022, menjadi Rp1,9 triliun hingga Juni 2023.