Jokowi
Nasional

Laba Perbankan Meroket pada 2022, Jokowi: Jangan-Jangan Bunganya Ketinggian 

  • Hal tersebut disampaikan Jokowi saat ia memberikan keynote speech dalam acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023. 
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti laba perbankan yang meroket pada tahun 2022 dan mempertanyakan apakah hal itu disebabkan oleh biaya bunga yang terlalu tinggi. 

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat ia memberikan keynote speech dalam acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023. 

Jokowi mengatakan bahwa ia menerima laporan pertumbuhan kredit yang mencapai 11,3% secara tahunan pada 2022 sementara dana pihak ketiga (DPK) pun tumbuh 9% dibanding tahun 2021. 

Jokowi pun menceritakan dirinya bertanya langsung kepada Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi selaku penyelenggara acara mengenai kinerja bank BUMN bernuansa biru dongker itu. 

Darmawan lantas mengatakan kepada Jokowi bahwa Bank Mandiri berhasil mencatat laba hingga sekitar Rp41 triliun dengan penyaluran kredit yang tumbuh 14,9%. 

"Saya tanya Pak Dirut Mandiri (Darmawan Junaidi), kredit tumbuh berapa di 2022? 14,9 persen katanya, masih tumbuh. Laba di angka Rp41 trililiun. Kadang-kadang saya mikir, kok ini tumbuhnya tinggi banget. Jangan-jangan bunganya ketinggian?" ujar Jokowi. 


Untuk diketahui, pada tahun 2022, kredit perbankan tercatat tumbuh 11,35% secara year-on-year (yoy), ditopang oleh kredit modal kerja (KMK) yang tumbuh 12,17% yoy dan kredit debitur korporasi yang meningkat 15,44% yoy. 

Sementara itu, bank-bank berpelat merah pada tahun 2022 mencatat laba bersih yang melonjak dibanding tahun sebelumnya, seperti Bank Mandiri yang mengalami pertumbuhan laba hingga 46,9% ke angka Rp41,2 triliun. 

Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat peningkatan laba bersih 68% di angka Rp18,3 triliun, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) belum merilis hasil kinerjanya, namun perseroan diperkirakan mencetak laba bersih di atas Rp40 triliun. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pun belum merilis laporan keuangannya untuk 2022, namun labanya tercatat melonjak 50% pada kuartal III-2022 di angka Rp2,27 trilliun.