Laba PGAS Semester I-2024 Naik 12 Persen, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?
- PGAS sukses mengukir kinerja keuangan yang apik pada semester I-2024. Ini selaras dengan harga saham perseroan yang melambung puluhan persen sejak awal tahun.
Bursa Saham
JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sukses mengukir kinerja keuangan yang apik pada semester I-2024. Hal ini didukung oleh pendapatan dan laba bersih yang sama-sama melejit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan semester I-2024 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGAS berhasil meraup laba bersih sebesar US$173,41 juta/Rp2,66 triliun. Raihan tersebut meningkat 12,29% (year-on-year/YoY) dari periode semester I-2023 senilai US$154,42 juta.
Sementara itu, peningkatan laba PGAS pada semester pertama tahun ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai US$1,83 miliar, naik 3,12% YoY. Kontributor terbesar terhadap pendapatan PGAS berasal dari sektor niaga gas, yang setara 64,72% dari total pendapatan perusahaan.
- Mengadu Balap Laba, Aset, dan DPK Himbara Semester I-2024
- Genjot Tambang Emas Pani, MDKA Kembali Kucurkan Uang ke Anak Usaha
- Tingkatkan Produksi Migas, Reaktivasi Sumur Idle jadi Solusi
Asal tahu saja, pendapatan dari niaga gas untuk pelanggan industri dan komersial mencapai US$1,17 miliar, diikuti oleh pelanggan rumah tangga sebesar US$12,41 juta dan SPBG senilai US$1,90 juta.
Di sisi lain, meskipun beban pokok pendapatan PGAS juga meningkat, laju kenaikannya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$1,43 miliar, naik 1,17% YoY.
Adapun beban pembelian gas bumi turun menjadi US$859,76 juta dari sebelumnya US$922,20 juta, sementara aktivitas hulu minyak dan gas bumi mengalami penurunan menjadi US$160,96 juta dari US$181,55 juta pada semester I-2023.
Sementara itu, beban gas alam cair atau Liquefied Natural Gas/LNG sedikit naik menjadi US$31,97 juta dari US$31,56 juta, dengan beban lainnya berasal dari sektor niaga dan infrastruktur.
PGAS juga mencatatkan laba operasi sebesar US$293,16 juta pada semester I-2024, meningkat dari US$283,53 juta pada periode yang sama tahun lalu. Setelah memperhitungkan beban lainnya dan pajak, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai US$173,41 juta.
Dari sisi neraca keuangan, total aset PGAS pada semester I-2024 tercatat sebesar US$6,14 miliar, sedikit menurun dibandingkan posisi akhir 2023 yang mencapai US$6,59 miliar. Sementara itu, liabilitas perusahaan turun menjadi US$2,70 miliar dari US$3,05 miliar pada akhir 2023.
Rekomendasi Saham
Sementara itu, saham PGAS berada di level Rp1.680 per saham pada penutupan pasar Senin, 26 Agustus 2024. Dengan harga itu, saham PGAS telah naik 48,67% sejak awal tahun 2024 (year-to-date/YtD). Lantas bagaimana rekomendasi saham PGAS ke depan?
Untuk rekomendasi, konsensus analis Bloomberg menetapkan target harga 12 bulan ke depan sebesar Rp1.648,91 per saham. Target ini berada di bawah harga penutupan saham PGAS pada perdagangan kemarin, yang tercatat sebesar Rp1.680 per saham.
Dari 21 analis yang mengikuti saham PGAS, mayoritas, yakni 12 analis, merekomendasikan untuk mempertahankan (hold) saham ini. Sedangkan, 7 analis memberikan rekomendasi beli, dan 2 analis lainnya menyarankan untuk menjual (sell).