Laba Produsen Ultra Milk Melonjak Jadi Rp1,03 Triliun
JAKARTA – PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membukukan lonjakan laba sebesar 47,94% atau senilai Rp1,03 triliun sepanjang 2019, sebelumnya, laba pada tahun 2018 sebesar Rp697,78 miliar. Mengutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba ini ditopang oleh meningkatnya omzet perusahaan sebesar Rp6,24 triliun atau naik 14,04% dari […]
Industri
JAKARTA – PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membukukan lonjakan laba sebesar 47,94% atau senilai Rp1,03 triliun sepanjang 2019, sebelumnya, laba pada tahun 2018 sebesar Rp697,78 miliar.
Mengutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba ini ditopang oleh meningkatnya omzet perusahaan sebesar Rp6,24 triliun atau naik 14,04% dari Rp5,47 triliun pada tahun sebelumnya.
Namun, emiten berkode saham ULTJ ini mencatat kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp3,89 triliun atau naik 10,67% dari Rp3,51 triliun. Sedangkan, beban penjualan juga turun naik menjadi Rp908,87 miliar atau naik 6,26% dari Rp855,35 miliar.
Produsen susu bermerek Ultra Milk tersebut juga membukukan kenaikan liabilitas 22,07%, menjadi Rp953,28 miliar dari sebelumnya Rp780,91 miliar. Sementara, ekuitas emiten naik 18,43%, menjadi Rp5,65 triliun dari sebelumnya Rp4,77 triliun.
Adapun, aset perusahaan pelat merah ini tercatat tumbuh 18,94%, menjadi Rp6,60 triliun dari sebelumnya Rp5,55 triliun. Selain itu, kas dan setara kas akhir tahun perseroan naik 41,28% menjadi Rp2,04 triliun dari sebelumnya Rp1,44 triliun.
Pada perdagangan Jumat, 1 Mei 2020, saham ULTJ turun 0,36% sebesar 5 poin ke level Rp1.380 per lembar. Kapitalisasi saham ULTJ mencapai Rp15,94 triliun, dengan hasil imbal balik negatif 8,72% selama setahun terakhir.