Laba Saratoga Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Anjlok Jadi Rp1,19 Triliun
Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 18,59% sejak awal tahun hingga Selasa, 27 Oktober 2020, tampaknya berdampak besar pada kinerja Saratoga.
Industri
JAKARTA – Perusahaan investasi milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) harus menelan pil pahit lantaran kinerja yang tak menggembirakan.
Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 18,59% sejak awal tahun hingga Selasa, 27 Oktober 2020, tampaknya berdampak besar pada kinerja Saratoga.
Sebagai perusahaan investasi, kinerja emiten bersandi saham SRTG ini turut terpukul guncangan pandemi COVID-19 yang membuat market global terjungkal sejak Maret 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Hingga kuartal III-2020, Saratoga membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp1,19 triliun. Jumlah itu terjungkal 82,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7 triliun.
Keuntungan Investasi
Anjloknya laba bersih Saratoga terjadi lantaran merosotnya keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas sebesar 88,8% year-on-year (yoy). Nilainya merosot dari Rp5,85 triliun menjadi Rp651,6 miliar.
Tidak hanya itu, penghasilan dividen, bunga, dan investasi juga terjerembab 60% dari Rp1,6 triliun menjadi Rp658,9 miliar. Akhirnya, laba sebelum pajak juga terjun bebas 88,4% menjadi Rp826,1 miliar dari Rp7,1 triliun.
Per 30 September 2020, total aset Saratoga mencapai Rp27,3 triliun. Sedangkan, total liabilitas sebesar Rp3,5 triliun dan ekuitas Rp23,7 triliun.
Saham Saratoga digenggam oleh PT Unitras Pertama (32,72%), Edwin Soryadjaya (33,1%), Sandiaga S. Uno (21,5%), Michael W.P. Soeryadjaya (0,01%), Masyarakat (11,93%).
Pada perdagangan Selasa, 27 Oktober 2020, saham SRTG ditutup stagnan di level Rp3.280 per lembar. Kapitalisasi pasar saham SRTG mencapai Rp8,89 triliun dengan imbal hasil negatif 9,57% dalam setahun terakhir.
Edwin Soeryadjaya adalah orang terkaya ke-47 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaan Edwin ditaksir mencapai US$635 juta setara Rp9,5 triliun dari Saratoga hingga PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Dia adalah putra pendiri PT Astra International Tbk (ASII), William Soeryadjaya. (SKO)