<p>PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah perusahaan holding BUMN semen yang dimiliki oleh negara. / Semenindonesia.com</p>
Industri

Laba Semen Indonesia Q1-2020 Meroket 66,52% Berkat Transformasi Biaya

  • Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG mencatat lompatan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I-2020. Nilainya Rp446 miliar atau melonjak 66,52% dari periode yang sama 2019 senilai Rp268 miliar.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG mencatat lompatan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I-2020. Nilainya Rp446 miliar atau melonjak 66,52% dari periode yang sama 2019 senilai Rp268 miliar.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari pendapatan yang naik, sementara beban pokok pendapatan tercatat turun.

Dalam tiga bulan pertama 2020, pendapatan SIG naik 5,57% dari Rp8,13 triliun menjadi Rp8,58 triliun. Sementara beban pokok pendapatan turun 0,64% dari Rp5,91 triliun menjadi Rp5,88 triliun.

Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso mengatakan, peningkatan kinerja SIG pada Q1-2020 merupakan hasil dari berbagai langkah sinergi dan efisiensi yang terus dilakukan sejak tahun 2018 lalu.

“SIG akan terus menjaga kinerja profitabilitas melalui berbagai inisiatif cost transformation, serta pengembangan bisnis bahan bangunan yang bernilai tambah,” kata Hendi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2020.

Perusahaan semen BUMN dengan aset Rp79 triliun ini punya liabilitas Rp42,57 triliun dengan ekuitas Rp34,72 triliun.

Secara industri, menurut Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional pada triwulan I-2020 tercatat sebesar 14,9 juta ton atau mengalami penurunan 4,91% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meskipun tidak ada sektor usaha yang terbebas dari dampak pandemi ini, SIG mampu menjaga kinerja penjualan secara optimal. Pada Q1-2020, penjualan SIG di pasar nasional mencapai 7,87 juta ton atau meningkat 4,71% dibandingkan dengan kuartal I-2019.

Perseroan juga terus menggenjot penjualan di kawasan regional dengan mencatatkan total ekspor dari Indonesia mencapai 1,02 juta ton atau tumbuh 23,2% dibandingkan dengan kuartal I-2019.

Secara konsolidasi, penjualan domestik dan ekspor SIG termasuk TLCC Vietnam pada periode Januari hingga Maret 2020 mencapai 9,37 juta ton atau naik sebesar 7,04% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,75 juta ton.

Sepanjang tahun ini, saham SMG sempat turun ke level terendah Rp5.875 pada 19 Maret 2020. Namun setelah itu, saham SMGR mulai berangsur naik dan menutup perdagangan Kamis, 14 Mei 2020, pada level Rp8.575.

Adapun pada perdagangan hari ini, saham SMGR bergerak pada kisaran Rp8.275 sampai 8.575. Kapitalisasi pasar saham SMGR mencapai Rp51,15 triliun. (SKO)