<p>PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah perusahaan holding BUMN semen yang dimiliki oleh negara. / Semenindonesia.com</p>
Industri

Laba Semen Indonesia (SMGR) Tumbuh Dobel Digit Tembus Rp1,54 Triliun

  • Berdasarkan laporan keuangan perseroan terbaru, SMGR sukses membukukan laba bersih Rp1,54 triliun atau tumbuh 19,06% dari sebelumnya Rp1,29 triliun pada kuartal III-2019.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berhasil menorehkan kinerja mengesankan sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Perusahaan semen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dobel digit pada kuartal III-2020.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan terbaru, SMGR sukses membukukan laba bersih Rp1,54 triliun atau tumbuh 19,06% dari sebelumnya Rp1,29 triliun pada kuartal III-2019.

Perolehan laba ini tidak lepas dari upaya perseroan melakukan efesiensi pada beban pokok pendapatan, termasuk beban keuangan serta beban umum dan beban administrasi. Secara total, beban pokok perseroan terpangkas 11,47% dari Rp19,65 triliun menjadi Rp17,4 triliun.

Penurunan beban ini berhasil didapat lantaran SMGR mampu menyiutkan beban keuangan hingga 26,15% dari Rp2,38 triliun menjadi Rp1,76 triliun. Pun demikian dengan beban umum dan administrasi sebesar yang susut 5,44% dari Rp2,33 triliun menjadi hanya Rp2,21 triliun.

Berkat efesiensi ini, SMGR pun berhasil mempertahankan laba perseroan tumbuh pendapatan perseroan selama periode ini turun cukup drastis. Secara total, pendapatan SMGR tergerus 8,88% dari Rp28,12 triliun menjadi Rp25,62 triliun.

Penurunan pendapatan paling drastis terjadi pada segmen beton jadi dan siap pakai yang terkoreksi 33,55% dari Rp2,02 triliun menjadi Rp1,34 triliun. Sedangkan secara proporsi, penjualan semen masih mendominasi total pendapatan dengan proporsi 83,73% atau Rp21,45 triliun.

Manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tengah melakukan rebranding menjadi SIG. / Facebook @semenindonesiagroup
DER Aman

Dari sisi likuiditas, nilai aset perseroan terus bertumbuh dari Rp79,81 triliun pada kuartal III-2019 menjadi Rp80,22 triliun di kuartal III tahun ini. Nilai tersebut terdiri dari aset lancar Rp16,71 triliun dan aset tidak lancar Rp63,51 triliun.

Sedangkan dari sisi neraca keuangan, likuiditas perseroan masih tampak cukup sehat dengan nilai liabilitas Rp42,95 triliun dan ekuitas Rp35,31 triliun.

Berdasarkan data Indopremier Sekuritas, rasio utang terhadap ekuitas perusahaan (debt to equity ratio/DER) SMGR saat ini masih berada di level 1,27 kali. Rasio ini masih jauh di bawah batas aman, yakni 4 kali atau nilai utang lebih besar 400% dibandingkan dengan ekuitas.

Sebagai tambahan informasi, hingga hingga September 2020, mayoritas saham SMGR masih digenggam pemerintah Indonesia dengan total kepemilikan 51,01%. Sisanya sebanyak 48,99% dimiliki oleh investor publik. (SKO)