<p>RUPST Bumi Resources / Dok. Bumi Resources</p>
Korporasi

Laba Sudah Melesat 917 Persen, Bos Bumi Resources Minerals Target Lebih Tinggi Lagi

  • Emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meraup laba bersih sebesar Rp23,4 miliar pada kuartal I-2021, atau meroket 917% dibandingkan periode yang sama 2020.

Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatat kinerja yang gemilang sepanjang kuartal I-2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 11 Mei 2021, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$1,61 juta atau setara Rp23,4 miliar (asumsi kurs Rp14.492 per dolar Amerika Serikat).

Jumlah ini melesat hingga 917% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp2,3 miliar.

Selain itu, pendapatan perseroan juga naik 37% yoy dari Rp14,3 miliar pada kuartal I-2020, menjadi Rp19,7 miliar pada periode ini.

Diketahui, pendapatan tersebut merupakan hasil penjualan persediaan bijih di stockpiles milik entitas anak, yakni Rp19,7 miliar. Selain itu, jasa penasihat pertambangan terhadap Bellridge dan penjualan persediaan bijih juga menyumbang masing-masing Rp12,9 miliar dan Rp1,4 miliar.

Kendati demikian, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini beban pokok pendapatan BRMS justru membengkak, dari semula rugi Rp1,2 miliar menjadi rugi Rp2,5 miliar pada kuartal I-2021.

Di sisi lain, BRMS juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp29,4 miliar yang berasal dari penghapusan utang dan penilaian persediaan.

Dalam laporan tersebut dijelaskan, penghapusan utang merupakan pendapatan yang dicatat karena adanya efisiensi dan penghematan biaya oleh perseroan. Ini terjadi akibat pelunasan tagihan kepada para kontraktor yang lebih kecil dari estimasi biaya sebelumnya.

Sementara untuk penilaian persediaan, anggaran ini termasuk pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar.

Optimistis Raih Pendapatan Lebih Tinggi

CEO & Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengaku, sebenarnya pendapatan kali ini bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan. Pasalnya, pendapatan BRMS per kuartal I-2021 ini hanya berasal dari produksi dan penjualan emas.

“Kami belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan pada periode ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Mei 2021.

Meskipun demikian, Suseno optimistis dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih pada semester II-2021. Menurutnya, hal ini didukung oleh operasional pabrik dengan kapasitas penuh, serta pemrosesan bijih emas dengan rata-rata kadar yang lebih tinggi.

“Kami berharap bisa meningkatkan produksi emas hingga tahun depan. Dengan diselesaikannya pabrik kedua kami di Poboya, Palu, kapasitas pengolahan bisa mencapai 4.000 ton bijih per hari,” ungkapnya.

Di sisi lain, keberhasilan BRMS meraup laba dan pendapatan pada periode ini juga diikuti sejumlah tantangan.

Suseno bilang, kondisi pandemi secara global telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China. Hal ini berkaitan dalam hal perawatan berkala fasilitas pabrik di Poboya, Palu.

Adapun total liabilitas BRMS tercatat sebesar Rp1,9 triliun, naik 35,7% yoy dibandingkan dengan Rp1,4 triliun pada kuartal I-2020. Sementara untuk total ekuitas, peningkatannya tipis sebesar 0,32% yoy menjadi Rp7,076 triliun. Pada kuartal I-2020, total ekuitas perseroan tercatat Rp7,053 triliun.

Untuk total aset, BRMS berhasil menaikkan aset 4,7% dari akhir 2020. Jumlahnya meningkat dari Rp8,5 triliun menjadi Rp8,9 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2021. (LRD)