<p>Graha Unilever milik PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. / Foto: Unilever Indonesia </p>
Korporasi

Laba Unilever Indonesia Susut jadi Rp2,8 T pada Semester I-2023

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih senilai Rp2,8 triliun pada semester I 2023. Laba bersih tersebut anjlok 19,6% dibandingkan semester I-2022 senilai Rp3,42 triliun.

Korporasi

Debrinata Rizky

JAKARTA  - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih senilai Rp2,8 triliun pada semester I-2023. Laba bersih tersebut menguap 19,6% dibandingkan semester I-2022 senilai Rp3,42 triliun.

Melansir laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis, 27 Juli 2023, anjloknya laba bersih salah satunya disebabkan oleh penjualan bersih Unilever Indonesia yang turun 5,45% menjadi Rp20,29 triliun dibanding semester I-2022 senilai Rp21,46 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengungkapkan, penjualan pasar domestik turun 4,3% menjadi Rp19,6 triliun. Sementara nilai ekspor turun 23,1% menjadi Rp 664,95 miliar.

"Kami memahami bahwa inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen, hal ini diperkirakan akan bertahan selama beberapa kuartal ke depan," ujarnya beberapa waktu lalu.

Penjualan perseroan di kuartal II masih terkena dampak dari tutupnya beberapa pemain B2B dan B2C e-Commerce pada akhir tahun lalu. Perseroan menerapkan beberapa strategi untuk mempertahankan kinerja dan daya saing terhadap kompetitor.

Di antaranya, memperkuat dan membuka potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan nilai segmen, membangun eksekusi powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama, penerapan e-everything di semua lini bisnis, serta tetap mempertahankan market.

Faktor lainnya adalah e-commerce seperti Lazada, Tokopedia, dan Shopee menyesuaikan target pertumbuhan yang biasanya dua kali lipat, saat ini diprediksi menjadi satu digit.

Perseroan melaporkan total ekuitas turun tipis menjadi Rp3,93 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas naik jadi Rp16 triliun, terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp1,9 triliun dan liabilitas jangka pendek senilai Rp14 triliun