Laba Waskita Beton (WSBP) Anjlok 99 Persen jadi Rp6,30 Miliar
- Emiten kontruksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaporkan pencapaian kinerja sepanjang 2023 dengan laba bersih Rp6,30 miliar.
Korporasi
JAKARTA – Emiten kontruksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaporkan pencapaian kinerja sepanjang 2023 dengan laba bersih Rp6,30 miliar. Angka ini terjun bebas 99% secara tahunan dari posisi tahun sebelumnya yang mencapai Rp675,76 miliar.
Menyitir laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 1 April 2024, sejalan dengan penurunan laba bersih, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) hanya mampu membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,48 triliun.
Asal tahu saja, perolehan pendapatan usaha sepanjang 2023 oleh emiten yang menggunakan kode saham WSBP ini anjlok 28% secara tahunan dari posisi tahun sebelumnya yang mencapai angka Rp2,06 triliun.
- Capai 3,05 Persen, Kenaikan Harga Komoditas Mendorong Lonjakan Inflasi RI
- Korupsi Jumbo Timah, Dinilai Akibat Maraknya Praktik Tambang Ilegal
- Tertekan Harga Batu Bara, Laba Bumi Resources (BUMI) Turun 97,92 Persen
Pendapatan usaha WSBP ditopang oleh kontribusi dari segmen bisnis utama perusahaan. Segmen bisnis Beton Precast menyumbang pendapatan sebesar Rp540,39 Miliar, segmen Readymix berhasil membukukan pendapatan terbesar yaitu Rp579,84 Miliar, sementara itu segmen Jasa Konstruksi mendapatkan pendapatan usaha sebesar Rp367,35 Miliar.
Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja sepanjang 2023 oleh perseroan merupakan hasil dari penerapan strategi bisnis yang efektif.
“Manajemen WSBP senantiasa melaksanakan komitmen yang telah disusun dalam rencana program transformasi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan,” kata Fandy dalam siaran pers yang diterima TrenAsia pada Senin, 1 April 2024.
Selaras dengan program peningkatan kinerja, WSBP juga berhasil mempertahankan tingkat profitabilitas operasi yang ditunjukan oleh pencapaian margin laba kotor sebesar 15,4% atau Rp229 Miliar.
“Pencapaian ini didukung oleh strategi WSBP yang senantiasa meningkatkan optimalisasi proses produksi dan penerapan manajemen rantai pasok (supply chain) bahan baku yang baik,” unkapnya.
Sesuai dengan komitmen transformasi bisnis, WSBP juga senantiasa melakukan efisiensi beban usaha yang ditunjukkan dengan berhasil menurunkan Beban Penjualan sebesar 19,7% dan Beban Umum & Administrasi sebesar 6,8%. Strategi efisiensi WSBP, kata Fandy, dilakukan melalui perbaikan proses produksi dan menggalakan digitalisasi.
WSBP juga mencatatkan kenaikan beban iklan sebesar 30% pada 2023, kenaikan ini untuk mendukung program pemasaran perusahaan dalam menjangkau konsumen yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar. “Strategi ini juga membuahkan hasil, tercermin dari peningkatan nilai kontrak baru sebesar 14% menjadi Rp1,74 Triliun sepanjang 2023,” jelasnya.
Dilihat dari sisi neraca, WSBP mencatat ekuitas negatif sebesar Rp664,49 miliar, mengalami penurunan dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp2,10 triliun. Meski begitu, total liabilitas perseroan berhasil turun menjadi Rp5,13 triliun dari sebelumnya Rp8,06 triliun. Namun, jumlah aset mencapai Rp4,47 triliun, mengalami penurunan tipis dari Rp5,96 triliun.