Laba Wika Gedung Naik Tipis pada Kuartal I-2020
JAKARTA-Emiten konstruksi PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) atau Wika Gedung membukukan laba bersih Rp82,88 miliar pada kuartal I-2020 naik tipis 6,64% dibanding periode yang sama pada 2019 yakni Rp77,71 miliar. Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Nariman Prasetyo mengatakan kenaikan laba bersih itu ditopang oleh peningkatan laba ventura bersama yang tumbuh […]
Industri
JAKARTA-Emiten konstruksi PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) atau Wika Gedung membukukan laba bersih Rp82,88 miliar pada kuartal I-2020 naik tipis 6,64% dibanding periode yang sama pada 2019 yakni Rp77,71 miliar.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Nariman Prasetyo mengatakan kenaikan laba bersih itu ditopang oleh peningkatan laba ventura bersama yang tumbuh 20,69% (year on year/yoy).
“Pendapatan lainnya pada laba ventura bersama meningkat dari Rp13,81 miliar pada triwulan 1-2019 menjadi Rp16,67 miliar pada triwulan 1-2020,” kata Nariman dalam keterangan persnya yang dirilis Selasa, 9 Juni 2020.
Kemudian, akun pemulihan penurunan nilai instrumen keuangan juga ikut berkontribusi terhadap kenaikan laba bersih perseroan. Pada periode tersebut jumlahnya melesat sebesar Rp40,59 miliar naik drastis 215,63% dibanding tahun lalu sebesar Rp12,86 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pada periode tersebut, Nariman menyebutkan kas dan setara kas per 31 Maret 2020 tercatat sebesar Rp877,04 miliar, total ekuitas sebesar Rp2,24 triliun, dan total aset sebesar Rp5,96 triliun.
“Pencapaian ini didasari pada komitmen untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi,” jelasnya.
Dikatakannya, adanya pandemi COVID-19 menyebabkan perlambatan hampir di seluruh sektor termasuk bisnis konstruksi gedung yang berimbas pada penurunan dan mundurnya tender-tender di awal tahun ini.
“Namun bisnis WEGE saat ini tetap berjalan dan tumbuh, karena kami fokus pada pengerjaan proyek-proyek carry over yang telah kami peroleh di tahun sebelumnya,” imbuh Nariman.
Awal tahun ini, kata Nariman, perusahaannya mendapatkan penugasan untuk mendukung penuh program pemerintah dalam menanggulangi Pandemi COVID- 19 dengan membangun Rumah Sakit (RS) Corona secara tepat waktu, agar pelayanan RS dan tenaga medis dapat maksimal.
Sehingga pencapaian kontrak baru perusahaan konstruksi tersebut, sejak awal tahun 2020 didominasi oleh pembangunan rumah sakit.
Dia menjelaskan capaian kontrak baru emiten bersandi saham WEGE itu hingga Mei 2020 mencapai Rp874,69 miliar. Kontrak baru itu diantaranya RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, dan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Darurat Corona PT Pertamedika DKI Jakarta.
Kemudian, RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Darurat Corona, RSCM DKI Jakarta,Interior Gedung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia (BI) Palangkaraya, Gedung Mandiri Denpasar, dan The Park Mall Kendari.
Nariman menuturkan pihaknya mengaplikasikan teknologi modular yang dapat mempercepat pengerjaan pembangunan dengan mutu yang lebih baik.